Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Islam Builds Civilizations Of Superior Society

Gambar
Islam Builds Civilizations Of Superior Society [1] By:  Drs.  Miftah Faqih , MA [2] The presence of a religion is to release its followers from deviation and adversity (liyukhrij al-nas min dhulumat ila al-al-nur) [1] as a result of irregularities. Therefore the basis of religion is wisdom and benefit for human in both this world and in the hereafter. And the content is justice, compassion, welfare, and wisdom. Thus, every decision that comes out of the justice and deviated toward tyranny, of affection toward the opposite, from benefit to the damage, and from wisdom and wisdom toward arbitrariness, not part of the shariah (religious) [2] , whatever reason is. From here, it is known that the presence of a religion is to man in order to perform its functions. Drs. Miftah Faqih, MA Man is the servant and the Caliph at once. The function of a servant is tasbih and taqdis (praising and sanctifying) as manifestation of worship. All it does is because of the comm

Ekonomi Santri Harus Kuat

Memiliki pengetahuan dan kedalaman ilmu agama saja tidak cukup. Para santri juga harus mempersiapkan menjadi muslim yang kaya agar keberadaannya diperhitungkan. Demikian yang disampaikan KH Miftah Faqih saat memberikan sambutan atas nama Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) pada kegiatan Senam Santripreneur (24/2). Kegiatan senam ini sebagai penutup acara roadshow Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) selama di Jombang. “Kita tidak bisa hanya hidup dengan kecukupan spiritualitas,” katanya. Yang juga tidak kalah penting adalah kecukupan dalam hal materi. Para santri bisa mendapatkan pengetahuan ilmu agama serta melakukan kajian mendalam selama berada di pondok. “Sejumlah nilai spiritual seperti etika, moral serta berbagai disiplin ilmu pengetahuan dapat diperoleh di pesantren,” katanya dihadapan sepuluh ribu santri yang memadati alon-alon kota Jombang. Namun yang juga tidak kalah penting adalah memperkuat lahiriyah para santri. “Hanya orang-orang kuat secara lahiriyah dan ba

HIPSI Terus Kejar Target Satu Juta Santri Pengusaha

Gambar
Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) menargetkan akan mencetak satu juta santri pengusaha. Langkah ini diharapkan bisa mengurangi jumlah pengangguran dan mereka bisa sukses dunia akhirat. “Kami konsentrasi menguatkan jiwa wirausaha (enterpreneur) di kalangan santri. Ke depan, mereka tidak hanya memiliki kedalaman agama, ilmu pengetahuan, dan akhlak mulia tapi juga bisa menjadi pengusaha sukses,” kata Ketua Hipsi Pusat Mochammad Ghozali di Jombang, Minggu (24/02/2013). Ghozali yang ditemui dalam acara “Enterpreneur Roadshow 200 Pesantren se-Indonesia 2013″ di Jombang mengatakan selama ini santri identik dengan belajar agama, yang membuat mereka terkadang dipandang terlihat kurang terampil. Padahal, mereka juga mempunyai potensi. Bahkan para santri pun tingkat pendidikannya juga tidak kalah dengan sekolah umum. Beragam ilmu pendidikan serta keterampilan juga diajarkan seperti Bahasa Inggris maupun keterampilan lain. Menurut dia, kegiatan menjadi pengusaha itu juga bag

Hipsi: Santri Jangan Takut Jadi Pengusaha

Gambar
Tigaratusan santri putra dan putri mengikuti Seminar Santripreneurship yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) di Gedung Olah Raga (GOR) Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Kamis (21/2). Ketua Umum Hipsi Pusat HM Ghozali, megungkapkan fakta bahwa angka kemiskinan di negeri ini semakin memprihatinkan. “Ternyata 23 % penduduk Indonesia adalah miskin,” katanya prihatin.  “Celakanya, sebanyak 6 juta ternyata adalah para sarjana,” lanjutnya. Belum lagi angka pengangguran yang menembus angka 20 juta penduduk. “Ini sangat potensial bagi meningkatnya angka kriminalitas,” terangnya. Pengusaha banyak perusahaan ini tidak menampik kalau ada santri yang kelak akan berprofesi sebagai guru, dokter, dosen, dan sebagainya. “Namun akan sangat membanggakan bila ada embel-embel pengusaha di belakang profesinya,” harapnya. “Karena itu jangan hanya bangga menjadi guru, tapi jadilah guru yang juga pengusaha,” lanjutnya. Demikian juga profesi yang lain. 

Roadshow Seminar Santripreneur

Gambar
Hadirilah, Roadshow Entrepreneur Seminar HIPSI di 5 Pesantren Besar Jombang, Jawa Timur, Indonesia. dan Puncak acara Harlah 1 Tahun HIPSI yang dihadiri 10.000 SantriPreneur di Alun-alun Jombang 24 Februari 2013. Info 085730599212 Tunggu Event berikutnya @Jember, Malang, dl

Karakateker HIPSI WIlayah Jateng

Gambar
Alhamdulillah, telah terbentuk Karateker HIPSI Wilayah Jawa Tengah ; Dewan Pembina : KH Sholahuddin Masruri, hp 081575747149 KH Syahid Mukhson H Farisul Haq SH, SPN Karateker HIPSI Wilayah Jateng Imaduddin Masruri hp 085865229110 (ketua) Jamal Jufri +6281390383881 Adang Legowo +628121599297 Umar Nur A 08156975441 Sufiyan Hadi +628156655990 Ersyad Komar 08157611488 Abdul Khanan Untuk Kordinator Karateker Kab/Kota : Brebes : Abdul Khanan 081575198800 Purwokerto : Hasan Murtadho 085391134244 Solo : Bambang W 081548536465 Kudus : Sufiyan Hadi +628156655990 Semarang : Jamal +6281390383881 Tegal : Ahmad Sururi 081741069430 Cilacap : Miftahurrohman 087736688996 Purbalinggo : Mochammad Syafei 08154881394 Jepara : Jamal Jufri. +6281390383881 Diputuskan pada, 7 FEBRUARI 2013 PP AL HIKMAH 2 BENDA

Ini Pesantren Pertama yang Punya Ekskul Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Gambar
Santri Diskusi RMI NU, Media Pesantren Pekanbaru, Karena sering dianggap tabu, pendidikan kesehatan reproduksi sangat sulit untuk dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, apalagi yang berbasis agama. Namun ada Pondok Pesantren di Riau berani menjadi contoh dengan memperbolehkan adanya ekstrakurikuler pendidikan kesehatan reproduksi di sekolahnya. Pondok Pesantren Babussalam, Pekanbaru, adalah pondok pesantren pertama di Indonesia yang bersedia menjadi contoh sebagai pondok pesantren yang memiliki ektrakurikuler pendidikan kesehatan reproduksi. Ekstrakurikuler tersebut diberikan melalui Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R). "Pondok Pesantren Babussalam adalah pondok pesantren pertama yang mau menerima pendidikan kesehatan reproduksi melalui PIK-R. Semoga ini menjadi contoh untuk pondok pesantren yang lain," tutur DR Sudibyo Alimoeso, MA, Plt Kepala BKKBN Pusat (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) saat peresmian Pusat Informasi Konseling Remaja

KH. Said Agil Siradj: Tugas Ulama Juga Berperan untuk Kamaslahatan

Gambar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj, menegaskan tugas ulama tidak hanya liyattafaqqahu fiddin atau memahami ilmu agama. Ulama juga harus bisa menjalankan prinsip wal yundziru waumahum atau berperan untuk kemaslahatan masyarakat. "Itu yang ingin dicapai NU selanjutnya di usianya yang menginjak 87 tahun. NU ingin mengekspor tasamuh, tawazun, dan tawasuth, prinsip dasar yang menjadikan ulama NU bisa menjalankan peran wal yundziru qaumahum," tegas Kiai Said di Jakarta. Kiai Said menjelaskan, keinginan menyebarluaskan prinsip tasamuh, tawazun, dan tawasuth, khususnya ke kawasan Timur Tengah, didasarkan pada kondisi di sana yang menunjukan ketidakberimbangan peranan ulama antara liyattafaqqahu fiddin dan wal yundziru qaumahum. Akibatnya, ulama tidak bisa memberikan kontribusinya ke pemerintah setempat di mana dia berdomisili atas permasalahan di tengah masyarakat. "Ulama di sana (Timur Tengah) hebat-hebat, jauh dari yang ada di I

Nahdlatul Ulama Organisasi Rahmatal lil Alamin

Gambar
Pelantikan Pengurus Majelis Wilayah Cabang dan ranting NU se-Tebing Tinggi Tebingtinggi -  Sebanyak 350 orang pengurus PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kota Tebingtinggi mulai dari MWC (Majelis Wakil Cabang) dan ranting se Kota Tebingtinggi dilantik untuk menjalankan roda organisasi ke-Islam-an ditingkat kecamatan dan kelurahan, Sabtu (9/2) di Gedung Balai Kartini Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi. Pelantikan Pengurus MWC dan ranting PCNU sekaligus bai'at (sumpah) dilakukan oleh Ketua Tanfiziah PCNU Tebingtinggi, Ir Oki Doni Siregar. Dalam paparannya, Oki Doni Siregar menjelaskan bahwa pelantikan kali ini untuk empat kecamatan dan 10 kelurahan se Kota Tebingtinggi, kedepan setelah terbentuk kecamatan, maka secepatnya akan diselesaikan sebanyak 25 kelurahan lagi. "Kepada MWC yang telah dilantik agar dengan segera membentuk kepengurusan hingga tingkat ranting." pesan Oki. Menurut Oki, kedepan diminta agar Nahdlatul Ulama di Kota Tebingtinggi bisa berke

PW RMI Jabar: Halaqah Ulama Dan Pimpinan Pondok Pesantren

Gambar
MANUAL ACARA HALAQAH ULAMA DAN PIMPINAN PESANTREN Hari/ Tgl Pukul Acara Pemateri PJA Sabtu, 16 Peb 2013 08.00-08.30 Check in peserta Panitia 08.30- 09.30 Openning Ceremony a.     Pembukaan b.     Pembacaan Wahyu Ilahi c.     Laporan Ketua Panitia d.     Sambutan-sambutan : §   Ketua RMI NU Jabar §   Ketua PP.RMI NU §   Ketua PWNU Jabar  (Sekaligus Membuka Acara) MC Ust. Tarya, M.Ag Ali Khosim, SHI.,M.Ag Dr.KH. Badruzzaman M. Yunus, MA Dr. H. Amin Haidari, M.Pd Dr.H.Eman Suryaman, MM                                                09.30-13.00 Reaktualisasi Peran Pesantren dalam Memperkuat Basis Pendidikan Karakter dan Nilai-Nilai Humanis; Upaya Strategis Eksistensi Pesantren Masa Depan . Key Note Speaker : Dr. H. Dada Rosada, M.Si (Walikota Bandung) Narasumber § Dr. H.