Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 1994

Munas ke IV RMI Nahdlatul Ulama: Memperebutkan Posisi Imamah

NU sudah bersiap-siap memperebutkan jabatan Ketua Umum PPP. Sejumlah kiai menyurvei dan menjajaki keinginan bawah terjun ke politik. HUJAN deras yang mengguyur Senin pagi pekan lalu membuat becek pelataran Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta. Toh Presiden Soeharto , yang diundang Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid, bersedia datang dan membuka Musyawarah Nasional IV Ikatan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama atau Rabithatul Maahidil Islamiyah (RMI) . Dan hujan pula yang mengantar Wakil Presiden Try Sutrisno menutup perhelatan yang dihadiri 1.500 wakil pesantren itu Kamis pekan lalu. Meski banyak kiai sepuh yang tak tampak dalam acara itu, ada belasan menteri yang berbicara di RMI. Ini tidak mengherankan karena dalam wadah ikatan tersebut kini berhimpun sekitar 7.000 pondok pesantren, dengan sekitar 6 juta santri. Perhatian yang begitu besar dari Pemerintah ini tentu punya latar belakang tertentu. Sebut saja lembaga khusus di bawah Pengurus Besar NU ini terbentuk p

KH. ABDUL HAMID BAIDLOWI: Peran Sosial Pesantren

Gambar
Zaman Wali Songo Pesantren sebagai pusat kegiatan penyiaran islam Para wali songo dalam melaksanakan kegiatan dan pencetakan kader – kader mubaligh tak pernah meninggalkan untuk  mendirikan mesjid dan pesantren seperti yang sudah banyak di kenal syekh Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel. Dari pesantren lah beliau didik santeri untuk mendirikan agama islam disiarkan keseluruh daerah nusantara. Pesantern sebagai kegiatan pemakmuran daerah sepi dan tandus. Para Wali Songo dalam mengembantugas menyiarkan  islam terkilas pandangannya  nasib petani yang sulit meningkatkan pendapatan mereka karena hidupnya didaerah terpecil, lagipula tanahnya tandus, maka oleh para wali ini segera berusaha mengatasinya melalui pendirian masjid dan pesantren. Misalnya, pesantren Giri oleh Sunan Giri bersama santrinya serta karomahnya melakukan kegiatan mengatur telaga dan sumebr air. Misalnya telaga Pegat, Telaga Dahar,  Sumber air di Kembangan, di  Manyar sehingga daerah itu menjadi makmur. Pe