Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Agenda Pembahasan Munas Nahdlatul Ulama 2014

Gambar
Ilustasi: Munas NU 2012 Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama pada 13, 14 dan 15 Juni 2014 nanti di Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, akan membahas banyak materi penting. Beberapa diantaranya dipersiapkan untuk disahkan pada forum tertinggi Muktamar NU 2015. Menurut sekretaris panitia perumus (SC) Abdul Mun’im DZ, munas antara lain akan membahas soal sistem ketatanegaraan Indonesia menurut perspektif NU yang dikumpulkan dan diramu dari berbagai ceramah dan catatan para ulama pendiri NU dari generasi ke generasi. Sistem ketatanegaraan perspektif NU ini diharapkan dapat menjadi pedoman warga, terutama yang aktif dalam percaturan politik. “Kader NU yang berpolitik saat ini juga merasa tidak punya pedoman,” kata Mun’im. Selain sistem ketatanegaraa, Munas dan Konbes juga akan membahas pengenai konsep ekonomi nasional dan platform ekonomi Nahdliyin.  Perwakilan dari 33 wilayah NU dan beberapa ulama dari be

Kang Said: Jangan Diskriminasi Minoritas

Gambar
KH. Said Aqil Siraj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj meminta jamaah Nahdliyin tidak melakukan diskriminasi terhadap kaum minoritas. Contoh paling populer di antaranya adalah kelompok Ahmadiyyah dan Syiah. "Saya tahu Ahmadiyyah sesat, tapi kita harus melindungi mereka tetap hidup di Indonesia. Jangan diskriminasi dengan kaum minoritas," kata pria yang akrab disapa Kang Said saat di Purwokerto, Ahad (27/4). Kang Said hadir di Purwokerto untuk melantik pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyumas. Pelantikan pengurus periode 2014-2018 itu dilakukan di kantor sekretariat FKUB Banyumas, di Jalan A Yani, Purwokerto.  Selanjutnya, Kang Said berpesan agar ISNU khususnya lebih berperan dan memiliki kiprah riil dalam pengembangan masyarakat. Apalagi, lanjut Kang Said, pengurus ISNU memiliki talar pendidikan dan disiplin ilmu beragam yang menunjang.  "Yang paing deka

Tim Penulis MUI Pusat Klarifikasi buku 'Mewaspadai Syi'ah' dan Meminta Maaf

Gambar
Buku Panduan Majelis Ulama Indonesia "Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia" yang ditulis oleh TIM PENULIS MUI PUSAT nampaknya memuat kekeliruan yang sangat fatal. Dalam cetakan GEMA INSANI , Tim Penulis buku tersebut antara lain: DR. (HC). KH. Ma'ruf Amin (Koordinator Harian Ketua MUI) Prof. Dr. Yunahar Ilyas, MA. (Ketua MUI) Drs. H. Ichwan Syam (Sekjend MUI) Dr. Amirsyah T, MA (Wakil Sekjend MUI)Pelaksana adalah Tim Khusus Komisi Fatwa dan Komisi Pengkajian MUI yang terdiri dari : Prof. Dr. Utang Ranuwijaya, Dr. M. Cholil Nafis, Fahmi Salim, MA., Drs. uhammad Ziyad, MA., M. Buchori Muslim, MA., Dr. Ridha Salamah MSi, Prof. Dr. Hasanuddin AF, Dr. HM. Asrorun Ni'am, Drs. Hasanuddin Maulana, dan Drs. Muhammad Faiz MA.). Pembaca ahli adalah Prof. Dr. Muhammad Baharun.  Dalam buku yang diterbitkan oleh FORMAS (Forum Ahlus Sunnah), Tim Penulis disebut sebagai Pengarah. Buku terbitan FORMAS adalah buku yang sudah revisi ter

TV9 Nahdlatul Ulama Kini Sudah Mengudara Skala Nasional

Gambar
TV9-Santun Menyejukkan TV9 Surabaya yang dikelola oleh PT Dakwah Inti Media adalah salah satu TV Islami di Indonesia yang menganut paham ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja). Stasiun televisi yang telah mendapat izin tetap sejak 23 Juli 2012 ini merupakan televisi swasta milik Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Seiring perkembangan waktu TV9 terus berbenah diri. Memasuki tahun 2013, TV9 mulai memperluas area siarannya tidak hanya di daerah Surabaya tetapi telah menjangkau seluruh Jawa Timur. Masyarakat Jawa Timur pun sangat bersyukur atas kehadiran TV9 sebagai media alternatif yang Islami di tengah derasnya serbuan media televisi yang tidak mendidik. Pada hari Senin (28/04/2014), masyarakat Indonesia khususnya umat Islam boleh berbangga dan senang karena TV9 yang santun menyejukan sudah dapat dinikmati di seluruh wilayah NUsantara. TV9 Surabaya kini telah menjangkau secara Nasional tidak hanya di daerah Jawa Timur saja. Siapapun dapat menonton sajian acara Islami

Insyaallah 29 April 2014 Terjadi Gerhana Matahari (Cincin)

Insya Allah pada tahun 1435 H atau 2014 M akan terjadi 4 kali gerhana, yaitu 2 kali gerhana bulan total, 1 kali gerhana matahari cincin, dan 1 kali gerhana matahari sebagian. Pertama , Gerhana Bulan Total, Selasa Wage,15 Jumadal Akhiroh 1435 H./15 April 2014 M. Pukul 06:00 UT (13:00 WIB) sampai 09:35 UT (16:35 WIB.). Gerhana bulan ini meliputi Australia, Pasific, Indonesia Timur, Afrika Barat dan Amerika. Sementara itu Asia, Timur Tengah, Eropa, Afrika Tengah dan Afrika Timur tidak mengalami gerhana karena pada saat gerhana terjadi wilayah tersebut masih siang hari dan bulan masih di bawah ufuk. Wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Surabaya juga tidak mengalami gerhana. Adapun wilayah Indonesia yg mengalami gerhana adalah wilayah Indonesia Timur yaitu Maluku dan Papua. Dari wilayah tersebut gerhana hanya bisa diamati menjelang akhir gerhana karena saat awal dan tengah gerhana, bulan masih dibawah ufuk timur. Berikut kronologi gerhana dilihat dari Indonesia Timur dengan waktu

RMI Banyuwangi Adakan Pelatihan Internet Marketing

Gambar
Pelatihan Internet Marketing Pondok Pesantren sekabupaten Banyuwangi Dalam rangka melakukan pengembangan Teknologi Informasi di pesantren Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Cabang Banyuwangi Menyelenggarakan Pelatihan Internet Marketing pada 27 April 2014. Menurut Saefud Al Zuhry (PC RMI NU Banyuwangi) kegiatan ini dapat menambah wawasan dan ilmu marketing para santri di area Banyuwangi.  Kegiatan serupa juga akan diselenggarakan RMI Banyuwangi pada tanggal 04, 11, dan 18 Mei 2014. Dengan banyaknya kegiatan ini, diharapkan santri menjadi tanggap untuk dapat meng-counter situs-situs penebar kebencian yang kini sedang masif bergerak. [saefood]

Munas NU Mundur 13-15 Juni 2014

Gambar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siraj melihat koleksi pameran Dokumentasi Nahdlatul ulama yang dikelola Perpustakaan PBNU saat Munas-Konbes di Kempek, 2012. Photo: Galeri Pesantren Pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama diputuskan mundur dari rencana sebelumnya 9-11 Mei 2014. “Insyaallah Munas akan diselenggarakan pada tanggal 13, 14 dan 15 Juni,” kata Ketua PBNU H Arvin Hakim Thoha saat memimpin rapat perdana panitia Munas di kantor PBNU Jakarta, Selasa (22/4) malam. Arvin yang juga Ketua Harian Munas-Konbes NU 2014 menyampaikan, agenda nasional ini akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap, Jawa Barat.  “Berdasarkan informasi dari Ketua Umum (KH Said Aqil Siroj) Munas-Konbes akan dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Jum’at 23 Juni pukul 14.30 WIB,” kata Arvin. Agenda persidangan Munas akan dimulai pada Jum’at malam, dan akan ber

Aktualisasi Khittah 1926

Gambar
Nahdlatul Ulama - NU Hampir semua eksponen NU sibuk memasyarakatkan Khittah 26, pada masa antara pasca-Muktamar NU ke-27 sampai dengan Pemilu 1987. Pada tahap sosialisasi hasil muktamar itu kesibukan beragam, terutama berkisar pada pembicaraan butir-butir yang berkenaan dengan hubungan antara NU dan OPP (organisasi peserta pemilu). Belum adanya kesiapan wawasan politik yang luas di kalangan warga NU, sempat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda terhadap makna khittah dan penjabarannya secara utuh. Ini masih ditambah dengan interes-interes pribadi maupun kelompok yang hanya melihat konstelasi politik dari satu sisi sesuai dengan dorongan kepentingan yang telah dirancang strateginya. Akibatnya muncul ketimpangan pandangan dan wawasan politik, tercermin dari berbagai konflik dan benturan reaksi individual mau pun kelompok selama proses Pemilu 1987. Dampak macam itu sudah Sejak semula diperhitungkan dan diantisipasi sebagai suatu yang wajar terjadi pada masa transisi. Setiap

Gagal Terpilih, Caleg Golkar Minta Uang untuk Masjid Dikembalikan

Gambar
Bangunan Masjid Al-Hidayah di Kampung Malaganti - Desa Sukaharja Photo: Kompas.com Seorang calon legislatif DPRD Kabupaten Tasikmalaya daerah pemilihan I asal Partai Golkar berinisial AD meminta kembali uang sumbangan masjid di Kampung Malaganti, Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya.  Uang sebesar Rp 2,5 juta diambil kembali karena AD gagal terpilih sebagai anggota legislatif.  "Caleg itu memberikan sumbangan awal Rp 2,5 juta dari keseluruhan yang dijanjikan semuanya 10 juta. Namun, sudah diambil lagi oleh tim sukses karena calegnya gagal terpilih," kata pengurus Masjid Al Hidayah, Wahyudin, kepada Kompas.com, Selasa (22/4/2014) pagi.  Menurut Wahyudin, awalnya caleg itu datang ke pengurus DKM kampungnya dan berjanji akan memberikan sedekah sebesar Rp 10 juta untuk bantuan pembangunan masjid. Namun, caleg itu meminta masyarakat memilih dirinya saat pencoblosan 9 April lalu. "Untung saja uang yang baru diberikan caleg itu belum di

Sepuluh Penyebab Doa Kita Tidak Kunjung Diijabah

Gambar
Pray Dalam satu riwayat Imam Syaqiq al-Balkhiy : Ketika Ibrohim bin Adham berjalan menyusuri pasar Bashrah, manusia berkerumun ketika mengetahui Ibrohim bin Adham, lalu mereka bertanya kepada Ibrohim bin Adham, mereka menanyakan tentang firman Allah dalam surat Al-Mukmin ayat 60 : وقال ربكم أدعوني أستجب لكم Artinya : " Dan Tuhanmu berfirman "Berdoalah kalian Kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu ". Kami berdoa bertahun-tahun kepada Allah tapi hingga kini belum juga di ijabah.  Mendengar gugatan atas firman Allah tersebut, maka  Ibrohim bin Adham  menjawab :  "Wahai ahli Bashrah, kenapa doa kalian tak kunjung di ijabah oleh Allah? Itu dikarenakan hati kalian telah mati dari sepuluh perkara, jika sepuluh perkara telah mati dalam hati kalian bagaimana doa kalian akan di ijabah. Apa sepuluh perkara itu?: Kalian tahu bahwa Allah Dzat yang menciptakan dan memberikan rizqi kalian, tapi kalian tidak memenuhi hak-Nya, yaitu kalian beribad