Tim Penulis MUI Pusat Klarifikasi buku 'Mewaspadai Syi'ah' dan Meminta Maaf
Buku Panduan Majelis Ulama Indonesia "Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia" yang ditulis oleh TIM PENULIS MUI PUSAT nampaknya memuat kekeliruan yang sangat fatal.
Dalam cetakan GEMA INSANI, Tim Penulis buku tersebut antara lain:
- DR. (HC). KH. Ma'ruf Amin (Koordinator Harian Ketua MUI)
- Prof. Dr. Yunahar Ilyas, MA. (Ketua MUI)
- Drs. H. Ichwan Syam (Sekjend MUI)
- Dr. Amirsyah T, MA (Wakil Sekjend MUI)Pelaksana adalah Tim Khusus Komisi Fatwa dan Komisi Pengkajian MUI yang terdiri dari : Prof. Dr. Utang Ranuwijaya, Dr. M. Cholil Nafis, Fahmi Salim, MA., Drs. uhammad Ziyad, MA., M. Buchori Muslim, MA., Dr. Ridha Salamah MSi, Prof. Dr. Hasanuddin AF, Dr. HM. Asrorun Ni'am, Drs. Hasanuddin Maulana, dan Drs. Muhammad Faiz MA.). Pembaca ahli adalah Prof. Dr. Muhammad Baharun.
Dalam buku yang diterbitkan oleh FORMAS (Forum Ahlus Sunnah), Tim Penulis disebut sebagai Pengarah. Buku terbitan FORMAS adalah buku yang sudah revisi terkait kesalahan fatal yang ada dalam buku tersebut.
Kesalahan fatal TIM Penulis MUI Pusat tersebut adalah mencantumkan organisasi massa Islam Rabithah Alawiyah sebagai organisasi Syi'ah. Pada cetakan GEMA INSANI, terdapat di halaman 93 yaitu Tabel Lembaga Syi'ah di Jabodetabek. Dari 19 lembaga yang dicantumkan, salah satunya adalah Rabithah Alawiyah, Jakarta organisasi khusus mewadahi 'Alawiyyin di nomor urut 8.
Kesalahan fatal tersebut diklarifikasi oleh Tim Penulis Buku, setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan pertemuan dengan Rabithah Alawiyah pada 18 Maret 2014. Tim Penulis Buku juga meminta maaf atas kekeliruan tersebut. MUI selanjutnya menyatakan bahwa Rabithah Alawiyah bukan Syi'ah melainkan Ahlussunnah wal Jama'ah.
Berikut teksnya:Nomor Surat: U/112/MUI/III/2014Lamp: -Hal : KlarifikasiJakarta, 24 Jumadil Awwal 1435 H26 Maret 2014 MKepada Yth,Bapak Pimpinan Rabithah Alawiyahdi-JakartaAssalamu'alaikum Wr. Wb.Dengan hormat, kami sampaikan bahwa sesuai hasil pertemuan Pimpinan Majelis Uama Indonesia (MUI) dengan Pimpinan Rabithah Alawiyah pada 18 Maret 2014 Gedung Majelis Ulama Indonesia Jalan Proklamasi No. 51 Jakarta Pusat, dengan ini menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:Tim Penulis buku telah melakukan klarifikasi atas kekeliruan yang memuat tentang Rabithah Alawiyah sebagai lembaga Syi'ah, didalam buku tersebut berjudul "Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia.Tim Penulis Memohon maaf atas kekeliruan tersebut, dan telah dilakukan ralat dalam edisi cetakan berikutnya.Selanjutnya, MUI melakukan klarifikasi atas kekeliruan tersebut dengan menjelaskan kepada masyarakat melalui media antara lain:Bahwa Rabithah Alawiyah bukan sebagai lembaga Syi'ah, melainkan lembaga atau ormas Ahlussunnah wal Jama'ah.Melalui forum-forum, seminar-seminar dan media dakwah lainnya.Bekerjasama dengan Rabithah Alawiyah secara terus-menerus dalam mensosialisasikan Buku Panduan "Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia"Wassalam,DEWAN PIMPINANMAJELIS ULAMA INDONESIAWakil Ketua Umum : Drs. KH. Ma'ruf AminWakl Sekretaris Jenderal : Dr. Amirsyah Tambunan
Pada cetakan terbaru, yang diterbitkan oleh FORMAS, Tabel Lembaga Syi'ah di Jabodetabek hanya terdiri dari 18 lembaga, terdapat pada halaman 98 sampai 99.
Kesalahan ini terlihat kecil, akan tetapi sebenarnya kesalahan besar dan fatal. Sebab Tim Penulis MUI Pusat nampaknya memiliki data yang tidak valid dan bukan tidak mungkin ada data-data yang tidak valid lainnya. Bukan hanya itu, Tim Pengarah dan Tim Penulis terkesan kurang jeli. Pembaca Ahli yakni Prof. Dr. Muhammad Baharun pun bisa teledor hingga Rabithah Alawiyah dimasukkan dalam kelompok Syi'ah.
Oleh : Ibnu Manshur
Gambar:
Buku Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia Terbitan Gema Insani
Buku Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia Terbitan FORMAS
KLARIFIKASI DAN PERMINTAAN MAAF TIM PENULIS BUKU MEWASPADAI SYI'AH
KLARIFIKASI DAN PERMINTAAN MAAF TIM PENULIS BUKU MEWASPADAI SYI'AH |
Komentar
Posting Komentar