Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Politik NU sebagai Siyasah 'Aliyah Samiyah

Gambar
Nahdlatul Ulama Sebagaimana telah dimaklumi bersama, NU merupakan جمعيّة دينيّة إجتماعيّة (organisasi keagamaan yang bersifat sosial). Sebagai organisasi keagamaan Islam, tugas utama NU adalah menjaga, membentengi, mengembangkan dan melestarikan ajaran Islam menurut pemahaman أهل السّنّة والجماعة di bumi nusantara pada khususnya dan di seluruh bumi Allah pada umumnya. Tugas ini tidaklah sederhana, di tengah-tengah era keterbukaan yang memberi peluang masuknya aliran-aliran dan kelompok-kelompok keagamaan yang cenderung memanfaatkan kebebasan untuk mencaci maki dan menyesat-nyesatkan (تضليل), bahkan menkafir-kafirkan (تكفير) terhadap pihak lain yang berbeda pemahaman keagamaan dengan dirinya. Padahal seharusnyalah era keterbukaan dan kebebasan membuat setiap kelompok semakin memantapkan sikap toleran (تسامح) dalam menyikapi perbedaan. Alangkah dalamnya makna ungkapan Al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i dalam kaitan ini: مذهبنا صواب يحتمل الخطأ, و مذهب غيرنا خطأ يحتمل الصو

Rapat Pleno PBNU Sepakati “Ahlul Halli wal Aqdi”

Gambar
Rapat Pleno PBNU di Pondok Pesantren Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq), Wonosobo, Sabtu-Ahad (7-8/9) akhirnya menyepakati perlunya NU kembali menerapkan sistem permusyawaratan antar ulama sepuh melalui  ahlul halli wal aqdi . Sistem ahlul halli wal aqdi menghendaki pergantian pimpinan NU tidak melalui pemilihan langsung tetapi melalui permusyawaratan ulama. Usulan penetapan ahlul halli wal aqdi ini disampaikan oleh dua komisi sekaligus, yakni komisi organisasi dan komisi rekomendasi. Semua peserta rapat pleno menyatakan setuju diterapkannya kembali sistem ini. Rancangan tentang Penerapan Sistem Ahlul halli wal aqdi akan dikaji oleh tim yang dibentuk oleh PBNU. Diharapkan pada saat Munas atau Muktamar yang akan datang sudah menjadi rumusan yang siap disahkan. Selain ahlul halli wal aqdi, dalam sidang pleno penetapan hasil sidang-sidang komisi yang dihadiri pengurus lengkap, termasuk KH Sahal Mahfudh, KH Musthofa Bisri, KH Said Aqil Siroj juga menyepakati perlunya

RMI Malang Gelar Halal Bihalal

Gambar
Logo Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama Pengurus Rabitah Maahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Malang menyelenggarakan acara Halal-bihalal Pengasuh Pondok Pesantren se Kabupaten Malang dan Silaturrahmi Ulama dan Umara di Pondok Pesantren Al-Munawwariyah Bululawang Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ahad, (1/9). Di pesantren yang menjadi tuan rumah Muktamar Jatman ini, RMI sanggup menghadirkan 300 hadirin. Beberapa pengurus RMI dan NU tingkat pusat dan wilayah turut hadir, seperti Ketua PW RMI Jawa Timur KH A Reza Zahid, Sekjen Pimpinan Pusat RMI H Miftah Faqih, dan Mustasyar NU Cabang Malang KH Ahmad Dahlan. Dari kalangan pemerintah daerah, hadir diantaranya adalah Bupati Malang Rendra Kresna dan Ketua Komisi IV DPR RI Romahurmuzi. Selain sitaurrahmi, panitia juga mengemas acara ini dalam bentuk dialog masalah kekinian. Menurut Nur Ridwan, salah seorang panitia, acara ini dilaksanakan dalam rangka taaruf dan pemaparan program kerja dan sosialisasi Himpunan P