Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Mbah Sya’roni: NU dan Muhammadiyah itu Sama

Gambar
KH. Sya'roni Ahmadi Salah satu kiai sepuh yang dimiliki NU yang masih tersisa adalah KH Sya’roni Ahmadi dari Kudus, Jawa Tengah. Kini, di usinya yang ke-85, putra menantu Almaghfurlah KH Arwani Amin, pendiri Pesantren Yanbu’ul Quran, ini masih tetap mengisi pengajian tiap Jumat usai jamaah Shubuh di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Pengajian kitab Tafsir Showi yang dibaca kiai kharismatik ini sangat diterima dan bahkan digemari tidak hanya kalangan Nahdliyin, namun juga oleh warga Muhammadiyah. Hal tersebut terbukti dari banyaknya pengunjung dari berbagai daerah di sekitar Kudus, semisal Jepara, Pati, Rembang, dan Demak. Selain itu, juga banyak rombongan menggunakan bus pariwisata dari seantero Jawa-Madura yang ketika rombongan ziarah Walisongo sengaja mengatur jadwal agar sampai di kota Kudus pada Jumat dini hari. Ulama Kudus yang dikategorikan sebagai “Kiai Tanpa Pesantren” oleh Kepala Puslitbang Penda Balitbang Diklat Kemenag RI Prof Abdurrahman Mas’ud PhD ini termasu

Besok 2000 Ulama Depok Bahas Gerakan Islam Nusantara

Gambar
Besok 2000 Ulama Depok Bahas Gerakan Islam Nusantara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok menghadirkan sebanyak 2000 kiai di kota Depok untuk menghadiri halaqah “Membumikan Gerakan Islam Nusantara” di masjid Dian Al-Mahri yang dikenal dengan masjid Kubah Emas, Depok, Kamis (15/5). Selain Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj, halaqah ini rencananya juga dihadiri Joko Widodo dan Mahfud MD. Silaturahmi alim ulama ini diadakan dalam rangka pelantikan PCNU Depok masa bakti 2013-2018. Istighotsah kubro akan mengawali kegiatan ini. Sekretaris PCNU Kota Depok Idham Dharmawan menyatakan kesengajaan panitia menghadirkan dua tokoh ini dengan harapan, “Calon pemimpin negeri ini bisa meneladani cara berpolitik yang diajarkan Walisongo sebagai wujud nyata terhadap keadilan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.” “Kearifan Walisongo patut menjadi referensi utama penyelesaian konflik sosial, politik, dan keagamaan,” terang Idham yang juga ketua pelaksana pelantikan dalam rilisnya.

Tasyakuran Harlah Nahdlatul Ulama ke - 91 - 16 Rajab 1435H

Gambar
Logo Nahdlatul Ulama Memperingati Hari Ulang Tahun (Harlah) Nahdlatul Ulama ke-91, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengadakan Tasyakuran di Gedung PBNU lantai 8. Acara ini akan diselenggarakan pada Jum'at, 16 Mei 2014/16 Rajab 1435H, dimulai pukul 19.00 WIB.  Undangan ini sifatnya terbuka dan siapa saja dapat hadir, merayakan peringatan hari ulang tahun Nahdlatul Ulama ke-91 ini. 

Kenapa Maulana Malik Ibrahim Tak Tercatat di Atlas Wali Songo?

Ada yang menarik pada bedah buku Atlas Wali Songo di aula Rektorat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri, yakni Syekh Maulana Malik Ibrahim tidak termasuk jajaran wali sembilan. Hal itu membuat para hadirin bertanya-tanya. “Fakta sejarah itu tidak harus selalu sama dengan pandangan umum,” jawab Agus Sunyoto, penulis buku tersebut, pada diskusi yang merupakan rangkaian acara sebelum pelantiakan Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) STAIN Kediri, (9/5). Menurut Agus Sunyoto, justru yang sekarang berkembang ini adalah pandangan masyarakat. “Dan pandangan masyarakat tidak selalu berdasar fakta sejarah, jadi tidak diakui secara akademis,” tambahnya. Agus Sunyoto menambahkan, Syekh Maulana Malik Ibrahim wafat pada 1419 M. Pada saat itu Sunan Ampel, wali tertua kedua dalam tradisi ziarah Wali Songo belum dilahirkan, atau kalaupun sudah lahir, ia masih bayi.  “Bukti sejarah

RMI NU Sragen Adakan Pengajian Akbar

Pengurus Cabang Rabithah Ma'ahid Islamiyah Sragen  menggelar pengajian bersama yang melibatkan Muslimat NU dan Fatayat NU Sragen di lapangan Gading kecamatan Tanon, Sragen, Ahad (4/5). Mengawali pengajian, mereka membaca tahlil massal yang dipimpin Rais Syuriyah PCNU Sragen Kiai Maksum. Saat memimpin tahlil, Kiai Maksum juga mendo’akan salah satu pengurus Fatayat Sragen agar segera dipertemukan dengan jodohnya. Sementara sekertaris RMI NU Habib Masduqi menyatakan, pengajian akbar ini merupakan kegiatan rutin setiap Ahad Pon dalam penanggalan Jawa. Pengajian di Gading masuk dalam putaran ke-6. “Pengajian gabungan ini bertujuan agar konsolidasi jamaah NU lebih efektif dan efisien. Jika masing-masing mengadakan pengajian sendiri, mungkin jama’ahnya tidak sebanyak sekarang di samping waktu penyelenggaraannya kerap berbenturan satu sama lain,” kata Masduqi yang juga Ketua LP Ma’arif NU Sragen. Masduki berharap pengajian akbar berdampak maksimal dalam penyampaian dakwa

Kang Said: Hormati Kebhinnekaan, Jaga Keharmonisan

Gambar
KH. Said Aqil Siraj Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang lazim disapa Kang Said mengingatkan warga NU untuk selalu terdepan menjaga kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Menurutnya, warga NU terutama para pengurusnya harus mengedepankan nilai-nilai ke-Nuan di tengah masyarakat. Demikian disampaikan Kang Said dalam acara khotmil kutub santri pondok pesantren Riyadlotut Tholibin Sidomukti Pringsewu, Sabtu (3/5) malam. Kang Said mengatakan, semangat kebhinekaan itu merupakan karakter dasar Nahdlatul Ulama selama ini. “NU akan bermanfaat bagi umat Islam dan menjadi benteng bagi bangsa Indonesia serta benteng pertahanan Islam Ahlus sunnah wal jamaah manakala NU mampu memenuhi empat syarat.” Di hadapan segenap santri dan masyarakat Pringsewu, Kang Said menyebutkan empat syarat yang meliputi pengembangan kajian agama, semangat kebangsaan, peningkatan ketakwaan, dan semangat kemanusiaan. Selain menghadiri khatmil kutub, Kang Said melanjutkan perjalanannya ke kecamat

Nasional NU Tolak Tegas Gerakan HTI dan FPI

Gambar
KH. Malik Madani - Katib Syuriah PBNU Jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengambil sikap terang perihal gerakan HTI dan FPI. Mereka mengimbau warga NU untuk tidak menyetujui bahkan terlibat dalam aksi-aksi gerakan keduanya. Karena, semangat dua organisasi yang disebut terakhir berada di luar nilai-nilai dakwah ahlussunnah wal jamaah. Demikian disampaikan Katib Syuriah PBNU KH Malik Madani dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di gedung PBNU jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Rabu (30/4) siang. “Warga NU tidak boleh terpengaruh oleh HTI dan FPI,” ujar Kiai Malik, mengimbau pengurus wilayah dan cabang NU di daerah untuk menjaga aqidah warga NU setempat dari segala ajaran sempalan di dalam Islam. Kalau gerakan HTI bertolak belakang dengan kesepakatan Pancasila sebagai asas tunggal negara, aksi-aksi yang dilancarkan FPI tidak mengacu pada semangat dakwah aswaja, kata Kiai Malik. Praktik amar makruf dan nahi munkar model FPI, tidak ter

Menghormati Agama Lain Bukan Berarti Membenarkannya

Gambar
KH. Afifudin Muhajir Nahdlatul Ulama akan senenatiasa menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Dengan menjunjung nilai-nilai toleransi, keamanan dan kedamaian bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam agama dan budaya ini akan tercipta. Demikian dikemukakan Katib Syuriyah PBNU KH. Afifuddin Muhajir saat menyampaikan pemikirannya dalam acara Sarasehan Ulama Pesantren dan Cendikiawan di Pondok Pesantren Al-Badar Bilalang Parepare Sulawesi Selatan, Selasa (29/4). Menurut Kiai Afifuddin, sikap tasamuh atau toleransi menjadi kunci bagi terciptanya kesejukan antar umat beragama. “Itu (tasamuh) ciri khas Islam dan juga sikap paten NU,” jelasnya. Salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo tersebut menambahkan, inti toleransi adalah menghormati eksistensi agama-agama lain dalam suatu negara, menghormati keberagaman pemikiran dan sebagainya. “Menghormati bukan berarti membenarkan. Kalau soal kebenaran, kita harus yakin bahwa a

PBNU: Politik Uang Jangan Terulang di Pilpres Mendatang

Gambar
KH. Malik Madani - Katib Aam PBNU  Jajaran teras Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyayangkan praktik transaksional dalam aktivitas politik yang terbukti terjadi pada pemilu legislatif awal April lalu. Mereka meminta segenap elemen bangsa untuk memerhatikan rambu moral dan hukum agar lelucon konyol itu tidak terjadi lagi pada pilpres Juli mendatang. Demikian dikatakan Katib Aam PBNU KH Malik Madani dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Gedung PBNU jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Rabu (30/4) siang. Menurut Kiai Malik, PBNU menemukan praktik politik uang pada pileg kemarin. Ia menyayangkan cara kotor demikian. Tidak tanggung-tanggung, praktik cemar ini melibatkan para caleg, tim sukses, warga pemegang hak pilih, bahkan aparat penyelenggara pemilu itu sendiri. “Praktik itu tidak boleh terulang lagi pada pilpres mendatang,” tegas Kiai Malik yang membuka rapat gabungan menjelang Munas-Konbes NU 2014 pada pertengahan Juni mendatang. Car

Taushiyah PBNU Soal Pemilu 2014

Gambar
Logo Nahdlatul Ulama - NU Taushiyah PBNU Soal Pemilu 2014 بسم الله الرحمن الرحيم Alhamdulillah , berkat  taufiq ,  hidayah ,  i’anah  dan  ‘inayah -Nya, bangsa Indonesia telah selesai melaksanakan agenda kenegaraan yang sangat penting, yakni Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif pada tanggal 9 April 2014. Kendati di sana-sini masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan yang perlu dibenahi di masa-masa mendatang, namun secara umum Pemilu telah berlangsung dengan aman dan damai. Tiga bulan setelah selesainya Pemilu Legislatif, tepatnya pada tanggal 9 Juli 2014 bertepatan dengan bulan Ramadlan 1435 H, bangsa Indonesia kembali menyelenggarakan agenda kenegaraan yang tak kalah pentingnya, yakni Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (Pilpres). Agar supaya Pilpres berlangsung dengan aman dan lancar serta menghasilkan pemimpin yang terbaik bagi bangsa, negara dan agama, maka Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menganggap perlu untuk menyampaikan taush

Konsep Buruh dalam Fiqih

Gambar
Konsep Buruh dalam Fiqih Diantara fashal dalam fiqih muamalat adalah pembicaraan panjang mengenai konsepijaroh. Ijârah adalah (عقد على منفعة مقصودة معلومة قابلة للبذل والاباحة بعوض معلوم). Ijârah pada hakikatnya termasuk akad jual-beli. Perbedaannya dengan jual-beli biasa ialah bahwa obyek akad (yang dibeli) dalamijârah لاثقعحش berupa jasa.  Diantara fashal dalam fiqih muamalat adalah pembicaraan panjang mengenai konsep ijaroh. Ijârah adalah (عقد على منفعة مقصودة معلومة قابلة للبذل والاباحة بعوض معلوم). Ijârah pada hakikatnya termasuk akad jual-beli. Perbedaannya dengan jual-beli biasa ialah bahwa obyek akad (yang dibeli) dalam ijârah tidak berupa barang melainkan berupa manfaat, baik manfaat barang maupun manfaat orang (manfaat yang lahir dari pekerjaan orang yang dibahasakan sekarang dengan jual jasa). Sedangkan `Iwâdl atau imbalan atas manfaat itu disebut ujrah, yang menjual disebutmu’jir/ajîr, dan yang membeli disebut musta’jir. Dengan mencermati unsur-unsur ijâra