Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Pancasila Tetap Menjadi Pilihan Mayoritas Santri Jawa Timur

Gambar
JAKARTA : Sebagai ideologi negara, Pancasila tengah menghadapi berbagai macam tantangan, baik yang bersifat nasional maupun global. Oleh karena itu, Pancasila harus direaktualisasi dan revitalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Mayoritas santri di Jawa Timur menolak hukum Islam atau hukum adat dijadikan sebagai pengganti Pancasila. Para santri yang sedang menimba ilmu di pesantren-pesantren di Jawa Timur itu juga tidak menyetujui bila Pancasila digantikan dengan ideologi Islam. Realita itu diungkap lembaga Pusat Kajian Pancasila dan Agama (Puspa) IAIN Sunan Ampel Surabaya usai melakukan penelitian melibatkan 1000 santri di berbagai pesantren yang tersebar di 20 Kabupaten/Kota. "Sebanyak 93,6 persen santri di Jatim setuju Pancasila menjadi ideologi kebangsaan," ujar Direktur Puspa IAIN Sunan Ampel Surabaya, Suyikno di Surabaya, Senin (13/2). Menurut dia, pemahaman santri di Jawa Timur tentang ideologi Islam masih perlu diluruskan, karena 30,2 pers

Wirausaha Muda Mandiri Rambah Pondok Pesantren

JAKARTA – Bank Mandiri terus merealisasikan komitmen untuk menciptakan pewirausaha tangguh untuk mendorong peningkatan perekonomian Tanah Air. Pasca mendorong kewirausahaan di perguruan tinggi, Bank Mandiri menggelar workshop kewirausahaan di Pesantren Al-Yasini, Areng-areng Sambirisah Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur, pada Jumat (3/2/2012), untuk mengembangkan kewirausahaan di lingkungan pesantren. Kegiatan ini dihadiri Bupati Pasuruan Dade Angga, Sekjen PB NU Marsudi Suhud, Ketua Umum Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU Amin Chaidir, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Yasini Pasuruan KH A Mujib Imron. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengemukakan bahwa keberadaan pesantren di tengah masyarakat memiliki makna strategis untuk mengembangkan sentra ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pesantren telah lama mengakar di masyarakat. Hal ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program ini, kami ingin Mening

Kebhinekaan Aset Bangsa

Gambar
Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa dalam konferensi "Gerakan Global Moderat" di Kuala Lumpur, Malaysia, mengatakan bahwa keanekaragaman yang dimiliki Indonesia bukanlah suatu masalah melainkan aset bangsa. "Indonesia merupakan negara paling beragam di dunia, rumah bagi lebih dari 300 kelompok etnis dan mempunyai populasi Muslim terbesar di dunia. Namun, kami tidak pernah melihatnya sebagai suatu masalah melainkan melihatnya sebagai suatu aset, karakter nasional," kata Marty dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis. Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa Indonesia, lanjut Marty, berhasil memelihara persatuan dan kesatuan nasional. Selain itu juga sukses melakukan transaksi sukses dari pemerintahan yang otoriter ke demokratis.  "Indonesia menghargai keragaman yang ada sepanjang terjadinya proses peralihan itu," tukas Marty. Marty juga menambahkan, Indonesia juga menghadapi ancaman separatis, ketegangan etnis, dan konflik aga

Paradoks Islam Indonesia

Gambar
Dalam sebuah pengajian di DI Yogyakarta, Pengasuh Pesantren Raudlatuth Thalibin, Rembang Kyai Ahmad Mustofa Bisri menerangkan bahwa yang paling bertanggungjawab terhadap kondisi Indonesia saat ini adalah orang Muslim. Itu karena orang Islam merupakan kelompok terbesar yang menghuni negara Maritim ini. Pada tahun 2010, umat Islam mencapai angka 85,1 persen dari total 240.271.522 penduduk Indonesia. Gus Mus, sebutan akrab beliau, melanjutkan umat Islam lah yang harus berdiri, berbaris di depan dan bertanggungjawab atas keterpurukan bangsa ini. image: itusozluk Pernyataan tersebut bukan hendak menegaskan kelompok agama yang lain yang bertanggungjawab terhadap nasib Indonesia. Melainkan karena lebih pada kuantitas penduduk Indonesia yang didominasi orang Islam. Gus Mus mengandaikan diadakannya survei tentang umat Islam yang mempunyai Al-Quran di rumah. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan lanjutan; berapa persen yang membaca, berapa persen yang memahami, dan yang lebih penting be

Workshop Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat melaui Pesantren

Gambar
Workshop Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat melaui Pesantren, Hadir  Bupati Pasuruan Dade Angga, Sekjen PB NU Marsudi Suhud, Ketua Umum Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU Amin Haedari, dan  Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, di Pesantren Al-Yasini, Pasuruan, Jawa Timur, 03 Pebruari 2012

Guru NU Harus Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Kreatif & Inovatif

Gambar
Kudus-Tenaga pendidik (guru) di lingkungan NU diminta selalu meningkatkan kualitas pembelajarannya yang kreatif dan menarik dengan memanfaatkan sarana atau alat bantu ajar. Dengan demikian, proses kegiatan belajar mengajar tidak menjenuhkan. “Seorang guru perlu pengembangan skill akademiknya termasuk proses pengembangan belajar mengajarnya,”kata wakil ketua PP RMI NU Agus Zaenal Arifin dalam acara  seminar bertajuk “Capacity Buildiing Tenaga Pendidik yang diselenggarakan PC LP Ma’arif bersama RMI NU Kudus Ahad, (29/1) di Auditorium Kantor PCNU Kudus. Lebih lanjut,  dosen ITS Surabaya ini mengatakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu didorong adanya pelatihan-pelatihan bagi guru-guru  NU sehingga mampu mampu bersaing dengan yang lain “Disini, RMI dan M a’arif dapat menjadi fasilitator training bagi guru-guru setiap bulannya. Jenis pelatihan apa saja yang penting untuk peningkatan kapasitas guru NU,” tandas Agus Dalam forum ini pula, Ia menunjukkan software-software yang dapat