Jatim akan Dirikan 200 Sekolah Mini di Pesantren

Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mendirikan sekolah mini di sekitar 200 pesantren yang tersebar di 38 kabupaten/kota di provinsi ini sebagai bentuk komitmen kepedulian pendidikan santri.


"Tahap awal ini masih sekitar 200 pesantren. Ke depan, kami akan lebih meningkatkannya," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di sela-sela sambutan Pengajian Akbar Memperingati HUT ke-68 Provinsi Jawa Timur di Kompleks Tugu Pahlawan Surabaya, Ahad.


Pihaknya berharap, dengan berdirinya sekolah-sekolah di pesantren maka akan ada kelas santri-santri yang lebih mendapatkan ilmu agama serta bekal ketrampilan.


Di depan sekitar 50 ribu jamaah Al Khidmah dari berbagai daerah di Jawa Timur, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengatakan bahwa program tersebut bisa bermanfaat langsung saat para santri hingga akhirnya terjun dan berbuat ke masyarakat.


Nantinya, kata dia, para santri akan menempuh pendidikan umum sambil belajar di pesantren selama kurang lebih tiga tahun.


"SMA Mini ini penting karena orang yang berakhlak baik itu harus terampil sehingga tidak mudah tertipu atau dimanfaatkan orang lain untuk kegiatan negatif," kata mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur tersebut.


Menurut dia, saat ini model pendidikan di Pesantren merupakan terbaik di dunia. Selain mendapat ilmu dunia, para siswa juga mendapat ilmu agama sebagai bekal di akhirat.


Sementara itu, pengajian akbar kali ini sudah memasuki tahun ketiga yang dilakukan di Komplek Tugu Pahlawan, Jalan Pahlawan Surabaya.


Pada kesempatan tersebut, selain Gubernur Soekarwo, juga hadir Wakil Gubernur Saifullah Yusuf. Total lebih dari 50 ribu jamaah Al-Khidmah dari berbagai daerah mengikuti pangajian beserta istighosah itu.


"Ini merupakan cita-cita dari Pendiri Al-Khidmah, yakni KH Asrori yang juga pengasuh Pesantren Al Fitroh, Kedinding Surabaya. Saya ucapkan terima kasih kepada gubernur dan wakil gebernur memfasilitasi pengajian ini dan menjadi agenda rutin setiap tahunnya," kata Ketua Panitia Pengajian Akbar, Arif Afandi.


Ia menjelaskan, pengajian akbar sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT karena Provinsi Jatim selalu diberi keberkahan dan menjadi wilayah aman, nyaman dan diridhoi. (antara/mukafi niam)

Post: NU Online
Repost: Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat