RMI NU Jatim Tingkatkan Manajemen Pesantren

Dr. Muhammad Faqih (Pembantu Rektor ITS), [RMI-DOK]
Dr. Muhammad Faqih (Pembantu Rektor ITS), [RMI-DOK]

Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Jawa Timur bersama Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar Workshop Sistem Informasi Manajemen Pondok Pesantren, Sabtu (26/10), di Gedung Rektorat Kampus ITS. 
Loka karya ini diikuti 71 peserta dari unsur pengasuh pesantren, serta pengurus RMI atau asosiasi pesantren NU di tingkat cabang, dan wilayah, dan pusat. Kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore di bawah bimbingan 7 dosen dan 25 mahasiswa ITS dengan materi rencana dan strategi penggunaan sistem.

Pengalaman implementasi dari PC RMI NU Sidoarjo dan Pesantren Matholiul Anwar Lamongan juga melengkapi wawasan forum tentang tema loka karya ini. Wakil Ketua Pengurus Pusat RMI H. Agus Zainal Arifin mengatakan, kegiatan ini bermanfaat untuk memperluas akses informasi, meningkatkan mutu dan tata kelola pesantren.

Dr. Muhammad Faqih, pembantu rektor ITS, mengatakan, loka karya kali ini merupakan usaha membangun kembali kerja sama antara pesantren dan perguruan tinggi yang sangat jarang dilakukan di era 1990-an.

“Di tahun 50 sampai 60-an kiai ngendikan kalau umat Islam ingin maju, kuasai bahasa Arab dan Inggris. Sekarang tambah satu lagi, teknologi informasi. Kita tidak boleh hanya defensif dan tak berdaya menghadapi gerakan yang merugikan bangsa. Ini harus disikapi dengan cermat,” ujarnya.

Ketua PW RMI Jatim H. Reza Ahmad Zahid mengatakan, hasil dari kegiatan ini akan disosialisasikan kepada warga NU dan pesantren-pesatren di sepanjang Kabupaten Banyuwangi hingga Kabupaten Ngawi.

Secara terpisah, Sekretaris PP RMI Miftah Faqih menilai pengembangan wawasan teknologi informasi penting dilakukan di tengah tantangan yang kian kompleks yang dihadapi pesantren. Pihaknya mendorong seluruh pengurus wilayah RMI dapat menyelenggarakan agenda yang serupa. (Khayun)



Berita Terkait:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?