Kompetisi Blog, "Mari Perbaiki Bersama" (Muslim Anti Korupsi)

Oleh Ki Juru Ketik -

Kontes Blog I dengan Tema "Mari Perbaiki Bersama"

Sub Tema : "Muslim Anti Korupsi"



PPM (Persaudaraan Profesional Muslim) Aswaja mengadakan kompetisi Blog yang baru dimulai bulan ini. Temanya, terkait isu Korupsi yang kian hari kian nampak gunung esnya. Sebarkan ide/gagasan, pengalaman, harapan, tausyiah, ataupun ajakan untuk membudayakan gerakan anti korupsi. Nyatakan tidak pada korupsi, dan tunjukkan masih ada harapan dari generasi-generasi bangsa ini untuk mengenyahkan praktik yang terbukti 'menghisap darah' bangsa Indonesia ini.


Persyaratan mengikuti kontes blognya sangat mudah :
1. Kamu hanya cukup menuliskan cerita, hikmah, pengalaman, harapan, tausiyah, ataupun ajakan untuk membudayakan aktivitas anti korupsi sebagai hal yang dilarang dalam Islam dan mempublikasikannya ke web blog masing-masing.

2. Tulisan blog tersebut dapat berisi hal-hal yang sepele, simple, ringan bahkan kamu anggap sebagai gagasan besar untuk Indonesia bebas korupsi. Tentunya sampaikan dengan cara menarik.
3. Tulisan harus orisinal/asli dan belum pernah di publikasikan di media manapun.

4. Kamu bebas menggunakan platform blog seperti dari Blogdetik, blogspot, wordpress, kompasiana, thumblr, islami.co, dan lain-lain.

5. Tambahkan keyword pada blognya : Muslim, Islam, Aswaja, Anti Korupsi

6. Yang perlu diingat, setiap tulisan wajib memasang memasang link di bagian bawah tulisan dengan salah satu dari 5 link sebagai: 

Website resmi Nahdlatul Ulama    (www.nu.or.id )
Pustaka ilmu sunni salafiyah         ( www.piss-ktb.com) 
Info & belajar Islam terkini    (www.islam-institute.com)
Searh Engine Islam Tepercaya      (www.aswajanu.com)
Media dakwah Islam terdepan       (www.cyberdakwah.com)

7. Kamu wajib share judul dan short link url halaman materi tulisan blog yang dilombakan melalui twitter dengan mention @ppmAswaja dan hashtag #MuslimAntiKorupsi.

8. Kamu bisa memiliki nilai tambah bila melakukan sharing tulisannya di Facebook dengan tag akun Facebook 'Sekretariat PPM Aswaja'

9. Hasil tulisan blogger menjadi hak/milik panitia sepenuhnya selanjutnya panitia berhak untuk mengelola, menerbitkan dan menggunakan tulisan tersebut untuk kepentingan lainnya tanpa persetujuan dari penulis terlebih dahulu. Sebagai imbal baliknya penulis mendapatkan apresiasi dengan turut ditampilkan alamat web blog dan nama penulisnya). Mengirimkan materi blog dengan tatacara di atas diartikan bahwa kamu dianggap mengikuti peraturan dan persyaratan kompetisi ini di mana ketentuan dan keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat.

10. Kompetisi web blog ini terbuka untuk umum.

Tidak rugi menyampaikan gagasanmu, karena juga ada hadiahnya. Ini dia !
1. Pemenang I memperoleh Rp. 1.500.000
2. Pemenang II memperoleh Rp. 1.000.000
3. Pemenang III memperoleh Rp. 700.000
4. Pemenang Terfavorit I s/d Terfavorit III masing-masing memperoleh Rp. 100.000

Mekanisme Penilaian :
1. Penentuan 30 tulisan tulisan terfavorit berdasarkan jumlah tweet tulisan tersebut
2. Penentuan 10 tulisan nominator terbaik
3. Pemilihan Final 3 tulisan terbaik

Periode Lomba : 5 Oktober 2013 s/d 5 Desember 2013
Periode Seleksi & Penilaian : 6 Desember 2013 s/d 20 Desember 2013
Pengumuman Pemenang : 21 Desember 2013

Dewan Juri:
Juri Final :
1. Alissa Wahid, Msi
2. Abdul Hamid Wahid, MA
3. Dr. Agus Zainal Arifin
4. Savic Ali

Juri Nominator :
1. Hari Usmayadi, MKom., MM
2. Shalahuddin

Muslim Anti Korupsi


Gemar Menulis Blog, Dapat Hadiah Juga, Mengapa Tidak?
Suarakan Nuranimu, Raih Hadiahmu!!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Oleh Ki Juru Ketik -
Gambar
Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama Berikut beberapa ungkapan Muqadimmah Pidato/ceramah yang biasa digunakan di kalangan Nahdlatul Ulama: Artinya: Kami panjatkan segala puji padaNya dan kami meminta pertolonganNya. Seraya memohon ampun dan meminta perlindunganNya dari segala keburukan jiwaku dan dari kejelekan amaliahku. Barangsiapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, maka tiada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam bagi Muhammad saw berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya. Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya. Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan sela
Baca selengkapnya

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat

Oleh Ki Juru Ketik -
Gambar
I. SUMBER KITAB-KITAB. 1. Dalam kitab Al-Majmu' karya Imam An-Nawawi juz III halaman 465-467 disebutkan bahwa Imam Asy-Syafi'i dan para sahabatnya serta ulama-ulama lainnya sepakat bahwa dzikir sesudah shalat itu disunatkan. Hal itu berlaku bagi imam, makmum, orang yang shalat munfarid (sendirian), baik laki-laki atau perempuan, musafir, dan lain-lain. Disepakati pula bahwa berdoa setelah salam shalat juga disunahkan secara bersama-sama. Dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi disebutkan bahwa sahabat Ibnu Abbas menjelaskan : إِنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِيْنَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ اْلمَكْتُوْبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. "Mengeraskan suara dzikir sesudah shalat maktubah dapat ditemui pada masa Rosululloh saw." (lihat pula Shohih Muslim : 652, Sunan An Nasai : 1171, Sunan Abu Dawud : 851. Sahabat Ibnu Abbas berkata: كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوْا بِذَالِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ Artinya: "
Baca selengkapnya

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?

Oleh Ki Juru Ketik -
Gambar
Kitab I’anat ath-Thalibin Juz 2 Halaman 165-166 Keputusan hasil Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) I di Surabaya pada 13 Rabi’uts Tsani 1345 H/ 12 Oktober 1926 M sering dijadikan senjata oleh sebagian pihak terhadap Nahdliyin untuk melarang Tahlilan. Dikatakan bahwa NU pada masa awal didirikannya dan pada masa kepemimpinan KH. Hasyim Asy’ari memutuskan bahwa tahlilan itu bid’ah yang dilarang dalam Islam. Hal ini didasarkan atas keputusan Muktamar NU I yang juga termuat dalam kitab I’anat ath-Thalibin. Padahal kalau mereka mau menelusuri dengan seksama hasil keputusan Muktamar NU I maupun mendalami lebih jauh apa yang tertulis dalam kitab I’anat ath-Thalibin yang menjadi dasar keputusan itu maka akan didapatkan jawaban yang berseberangan atas tuduhan golongan sepihak itu. Tanpa mau mempelajari lebih detail tentang hasil keputusan Muktamar NU I ini, dengan serta merta dan membabi buta, golongan sepihak yang anti-Tahlil membuat kesimpulan sendiri. Mereka menyatakan bahwa NU mela
Baca selengkapnya