Pesantren Nurul Arifin Jiput Pandeglang Banten

Oleh Ki Juru Ketik -
Pondok Pesantren Nurul Arifin Kadutomo Jiput Kabupaten Pandeglang berdiri pada tahun 1989 merupakan lembaga pendidikan terpadu. Disamping memberi pelajaran keagamaan seperti lazimnya pondok pesantren, juga memberi pelajaran yang berorientasi pada kurikulum Pendidikan Nasional. Pagi hari Siswa / Siswi sekolah di Lembaga Formal ( Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah ) Pada sore hari mereka harus mengikuti pelajaran keagamaan yang berorientasi pada kurikulum pesantren. 

Pondok Pesantren Nurul Arifin dengan sistem seperti ini dimaksudkan untuk membantu / mengurangi beban tanggung jawab orang tua yang menginginkan anaknya memiliki dasar-dasar keagamaan dan juga memiliki Ilmu Pengetahuan Umum. Bahkan Pondok Pesantren Nurul - Arifin adalah satu-satunya Pendidikan Formal non Formal yang berbasis Pesantren yang ada di Kecamatan Jiput.

Pondok Pesantren Nurul Arifin didirikan sebagai tuntutan dari kebutuhan masyarakat yang mendambakan adanya sebuah lembaga yang dapat memadukan antara dua unsur pendidikan, keagamaan dan pendidikan umum. Oleh karena itu atas inisiatif dan prakarsa KH. E.Chudlarie Muslich BA beserta tokoh-tokoh masyarakat Jiput dan sekitarnya, maka didirikanlah Pondok Pesantren Nurul-Arifin. Disamping itu juga untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Jiput dan sekitarnya yang didalamnya terdapat tiga lembaga pendidikan antara lain; Madrasah Diniyah Nurul-Arifin, Madrasah Tsanawiyah Nurul-Arifin dan Pondok Pesantren Nurul-Arifin. Setiap Madrasah / lembaga juga menyediakan pengembangan intelektualitas dan pendalaman kitab kuning ( klasik ).

Didirikannya Pondok Pesantren Nurul Arifin sebagai respon terhadap kebutuhan masyarakat yang sangat besar atas adanya sebuah lembaga yang bernuansa alam pesantren yang berperinsip pada : المحا فظة على القديم الصا لح و الاخذ الجديد الا صلح yaitu melestarikan budaya - budaya lama yang sudah tentu baik dan mencari metode-metode baru yang lebih maslahat sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Muhafadzoh direlisasikan dengan dibudayakannya sistem Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) dengan kegiatan keagamaan dengan mengadakan pengajian sorogan atau pasaran yang bertumpu pada kitab-kitab gundul ( klasik ) sedangkan al-Akhdzu direlisasikan dengan adanya kegiatan pendidikan umum baik formal maupun non formal.

Pondok Pesantren Nurul Arifin melaksanakan sistem pendidikan terpadu dalam waktu 24 jam dengan metode pendidikan salafy yang identik dengan sarung, baju koko, kopyah dan tasbih akan tetapi selalu mempunyai prilaku yang ramah tamah, berakhlaqul karimah dan kepekaan sosial yang tinggi disamping itu juga membina seluruh santriawan dan santriawati untuk mempunyai kreatifitas, skill dan penguasaan ilmu-ilmu keagamaan dan ilmu pengetahuan yang dapat mencetak generasi-generasi yang berwawasan IPTEK dan IMTAQ.

Pondok Pesantren Nurul Arifin ingin berperan serta mencerdaskan bangsa bersama - sama pemerintah dengan mengedepankan al-Uswah al-Hasanah dalam menerapkan pendidikan dengan bertujuan membentuk generasi-generasi yang dapat diterima ditengah-tengah masyarakat dan memberikan manfa’at pada orang lain baik dalam keilmuan atau pengabdian yang berlandaskan pada sebuah Hadits ; خير الناس انفعهم للناس "Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang dapat memberi manfa’at kepada orang lain ” oleh karena itu Pondok Pesantren Nurul Arifin memfokuskan pada pembinaan keilmuan dan akhlakul karimah.

Nama dan Alamat Pesantren
Pondok Pesantren Nurul Arifin berlokasi di Jl. Raya Menes - Jiput Km 04 Kadutomo Jiput 42263 Pandeglang Provinsi Banten Tlp. ( 0253 ) 501423 / Hp. 0817132072

Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar yang berada di Pondok Pesantren Nurul-Arifin bersal dari Pesantren Jawa - Timur ( Pondok Pesantren Nurul-Jadid, Lirboyo, Tebu Ireng), Pondok Pesantren Darul-Rahman Jakarta, Leuwi Liang Bogor, IAIN JAKARTA serta Perguruan Tinggi lainnya.

Sarana Prasarana
Adapun sarana prasarana yang berada di Pondok Pesantren Nurul Arifin :
- Ruang belajar 9 kelas ( permanen )
- Asrama Siswa / Siswi ( seni permanen )
- A u l a ( terbatas )
- Lab. Komputer ( Sofware & Hadware System Vesto Handing & Vesto Hendic )
- Lab. Bahasa 
- Musholla ( darurat )
- Perangkat alat olah raga ( kurang melengkapi ) 
- Dan lain-lain

Kurikulum Pondok Pesantren
  1. Pondok Pesantren Nurul Arifin bersifat kompetensi unggulan diantaranya :
  2. Melaksanakan pendidikan formal maupun non formal dalam waktu 24 jam 
  3. Di asramakan
  4. Istighotsah
  5. Pengajian Kitab Kuning ( Klasik )
  6. Percakapan bahasa Asing ( Arab-Inggris )
  7. Muhadloroh ( khitobah / ceramah )
  8. Kaliligrafi 
  9. Pencak Silat
  10. Dan sebagainya ( kegiatan-kegiatan yang ada di pesantren ) 
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?

Oleh Ki Juru Ketik -
Gambar
Kitab I’anat ath-Thalibin Juz 2 Halaman 165-166 Keputusan hasil Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) I di Surabaya pada 13 Rabi’uts Tsani 1345 H/ 12 Oktober 1926 M sering dijadikan senjata oleh sebagian pihak terhadap Nahdliyin untuk melarang Tahlilan. Dikatakan bahwa NU pada masa awal didirikannya dan pada masa kepemimpinan KH. Hasyim Asy’ari memutuskan bahwa tahlilan itu bid’ah yang dilarang dalam Islam. Hal ini didasarkan atas keputusan Muktamar NU I yang juga termuat dalam kitab I’anat ath-Thalibin. Padahal kalau mereka mau menelusuri dengan seksama hasil keputusan Muktamar NU I maupun mendalami lebih jauh apa yang tertulis dalam kitab I’anat ath-Thalibin yang menjadi dasar keputusan itu maka akan didapatkan jawaban yang berseberangan atas tuduhan golongan sepihak itu. Tanpa mau mempelajari lebih detail tentang hasil keputusan Muktamar NU I ini, dengan serta merta dan membabi buta, golongan sepihak yang anti-Tahlil membuat kesimpulan sendiri. Mereka menyatakan bahwa NU mela
Baca selengkapnya

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Oleh Ki Juru Ketik -
Gambar
Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama Berikut beberapa ungkapan Muqadimmah Pidato/ceramah yang biasa digunakan di kalangan Nahdlatul Ulama: Artinya: Kami panjatkan segala puji padaNya dan kami meminta pertolonganNya. Seraya memohon ampun dan meminta perlindunganNya dari segala keburukan jiwaku dan dari kejelekan amaliahku. Barangsiapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, maka tiada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam bagi Muhammad saw berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya. Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya. Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan sela
Baca selengkapnya

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat

Oleh Ki Juru Ketik -
Gambar
I. SUMBER KITAB-KITAB. 1. Dalam kitab Al-Majmu' karya Imam An-Nawawi juz III halaman 465-467 disebutkan bahwa Imam Asy-Syafi'i dan para sahabatnya serta ulama-ulama lainnya sepakat bahwa dzikir sesudah shalat itu disunatkan. Hal itu berlaku bagi imam, makmum, orang yang shalat munfarid (sendirian), baik laki-laki atau perempuan, musafir, dan lain-lain. Disepakati pula bahwa berdoa setelah salam shalat juga disunahkan secara bersama-sama. Dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi disebutkan bahwa sahabat Ibnu Abbas menjelaskan : إِنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِيْنَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ اْلمَكْتُوْبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. "Mengeraskan suara dzikir sesudah shalat maktubah dapat ditemui pada masa Rosululloh saw." (lihat pula Shohih Muslim : 652, Sunan An Nasai : 1171, Sunan Abu Dawud : 851. Sahabat Ibnu Abbas berkata: كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوْا بِذَالِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ Artinya: "
Baca selengkapnya