NU Ingin Santri Jadi Pengusaha

SURABAYA - Angka pengangguran di Indonesia yang masih didominasi oleh kaum muda membuat Nahdhatul Ulama (NU) melahirkan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI). HIPSI membidik sekira empat juta santri di seluruh Indonesia untuk menjadi wirausaha mandiri. 

HIPSI sendiri adalah organisasi yang secara langsung dibina berdad dalam induk organisasi RMI NU Pusat (Rabithah Ma'ahid Islamiyah NU). Menurut Ketua HIPSI Pusat Muchammad Ghozali, HIPSI ingin menciptakan peluang dengan menciptakan pengusaha-pengusaha baru untuk menyerap tenaga kerja. 

Bahkan, kata Ghozali, HIPSI berdiri karena bentuk kepedulian dengan banyaknya pengangguran yang didominasi oleh kaum muda.

"Sebagai organisasi di bawah NU menjadi wadah pengembangan pendidikan wirausaha santri yang mandiri. Dengan target satu juta pengusaha santri dalam 10 tahun ke depan," kata Ghozali saat Bussines Gathering di aula Pengurus Wilayah Nahdotul Ulama (PWNU) Jatim, Surabaya, Selasa (13/11/2012). 

Selain itu, HIPSI akan mensinergikan kekuatan ekonomi di seluruh Indonesia serta pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam mencetak pengusaha, HIPSI akan mengajarkan perilaku jujur sebagai pengusaha. Pasalnya, kejujuran adalah landasan utama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berdirinya HIPSI, juga mendobrak paradigma bahwa Santri itu tidak hanya di pesantren saja. Santri jadi bidang garapan dalam arti yang luas dan belajar agama tetapi realita di masyarakat berbeda. 

"Realitasnya santri yang menjadi kiai berapa. Paling untuk menjadi kiai itu ya anaknya Pak Kiai atau mantunya Kiai. Nah sisanya kemana. Ada yang jadi ustadz atau ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi, tapi 50 persen menganggur. Di sinilah peran HIPSI diperlukan," paparnya. 

Demi menuju satu juta pengusaha santri ini, HIPSI melakukan pembinaan dan pembentukan delapan kluster budidaya lele sangkuriang yang bekerjasama dengan Bank Mandiri di delapan Ponpes besar Jawa Timur. Tak hanya itu, ada pembinaan 10 hektar lahan di Bondowoso dan Pasuruan. Kemudian, pembentukan usaha bersama di bidang kuliner di Jawa Timur dan Jakarta. Selain juga pelatihan agrobisnis, kerajinan, peternakkan bahkan property dan IT Company. 

"Terbaru HIPSI juga mengirimkan perwakilan santri untuk mengikuti short course bidang pertanian di Australia Barat," tukasnya. (gna)

Post: Okezone
Repost: Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PP-RMI-NU)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat