Pengusaha Santri NU Siap Majukan Ekonomi Indonesia


"Secara legalitasnya HIPSI di bawah RMI atau menginduk ke RMI, organisasi pondok pesantren di bawah NU itu memiliki misi menjadi wadah pengembangan pendidikan wirausaha santri yang mandiri"
RMI-NU, Cirebon -- HIMPUNAN Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) yang dilahirkan Nahdlatul Ulama, menghimpun para pengusaha muda yang berasal dari alumni santri di seluruh pesantren Indonesia. Perannya siap menjadi bagian dari perkembangan ekonomi bangsa menuju kemandirian.

Lembaga ini terbilang baru, berdiri pada Februari 2012 di Pesantren Al-Yasini Pasuruan, Jawa Timur, sudah dideklarasikan juga di sejumlah daerah, seperti Jatim, Jateng, Kalimantan dan Palembang. Sejumlah provinsi lain seperti Jabar berikut DKI menjadi target berikutnya.

Menurut ketua HIPSI, Mohammad Gozali SE, pendirian lembaga ini berawal dari semangat sekelompok anak muda santri, sehingga Rabithah al-Ma'ahid al-Islamiyyah (RMI), sebuah lembaga otonom di bawah NU, merekomendasikan untuk membentuk lembaga resmi, maka berdirilah HIPSI.

"Secara legalitasnya HIPSI di bawah RMI atau menginduk ke RMI, organisasi pondok pesantren di bawah NU itu memiliki misi menjadi wadah pengembangan pendidikan wirausaha santri yang mandiri," ujarnya di Ponpes Kempek, Cirebon, Senin (17/09/2012).

Muhammad Gozali menegaskan, target kedepan HIPSI menjadi organisasi wadah pengkaderan pengusaha dan jejaring ekonomi dikalangan nahdiyyin.

HIPSI yang berkantor di Jl Kayun 38-40 Surabaya, sampai saat ini telah memiliki hampir 1000-an santri pengusaha anggota yang tersebar merata di Jawa Timur dan beberapa di daerah lain.

“Selain itu juga menjadi institusi pendidikan nonformal berkualitas yang bukan menciptakan calon pencari kerja, tapi kader pesantren yang mampu menciptakan peluang pekerjaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin serta menciptakan pengusaha baru kreatif dan inovatif,” terangnya.

Selain itu, lanjutnya, HIPSI juga akan menyinergikan kekuatan ekonomi santri di seluruh Indonesia serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Inovasi merupakan salah satu senjata HIPSI dalam melebarkan sayap bersama santri di Indonesia, dengan melimpahnya kemampuan SDMnya, HIPSI menggagas Toko NU online sebagai upaya menciptakan perputaran pasar antar warga Nahdliyin, melalui alamat website tokonu.com pengunjung dapat mengakses dengan mudah melalui panduan-panduan yang sudah di berikan dihalaman awal," paparnya.

Ia juga memaparkan, kegiatan-kegiatan usaha yang sudah dilakukan Hipsi adalah pembinaan dan pembentukan 8 kluster budidaya lele sangkuriang bekerjasama dengan Bank Mandiri di 8 pondok pesantren besar Jawa Timur.

"Selain itu juga pembinaan agrobisnis, pembentukan usaha bersama dibidang kuliner, property, IT company, dan lain-lain," tandasnya.


Sumber: Pelita Online

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat