Pondok Pesantren Al-I’anah Cepu


Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Al-I’anah Cepu berdiri pada tahun 1996 M dan berdomisili di Jalan Diponegoro Lorong 7 No. 22 RT 004 RW 004 Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Jawa Tengah. Diawali dengan pengajian rutinRatibul Haddaad oleh KH. Nawawi Idris setiap senin malam selasa dan kitab-kitab kuning yang diikuti oleh kerabat dekat, teman dan tetangga di teras rumah KH. Nawawi Idris. Kemudian berkembang semakin banyaknya pengikut pengajian hingga membludak ke jalan-jalan. Atas dasar ini KH. Nawawi Idris meminta persetujuan KH. Maemoen Zubair yang notabene kakak iparnya untuk mendirikan pondok pesantren. KH. Maemoen Zubair sebagai penasehat dan KH. Nawawi Idris sebagai pengasuh.

Mencermati perkembangan zaman dan dinamika yang ada pada masyarakat saat ini, harus diakui bahwa bagaimanapun juga pembentukan pribadi generasi Islam yang kuat, kokoh dan tangguh sangatlah dibutuhkan oleh generasi penerus tongkat estafet perjuangan Islam. Untuk itu agar bisa mencakup bidang yang lebih luas, pada bulan Agustus 2010 Pengurus Pondok Pesantren Al-I’anah Cepu mengajukan perubahan status untuk menjadi sebuah Yayasan dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada bulan Nopember 2010.

Sebagai salah satu Lembaga Pendidikan yang bertujuan ikut serta dan berperan aktif dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan nasional, di samping mempersiapkan anak didiknya agar menjadi muslim yang mandiri, berbudi luhur serta berwawasan luas, maka dalam metode pendidikan dan pengajarannya, Yayasan Pondok Pesantren Al-I’anah juga berorientasi untuk mewujudkan beberapa program unggulan. Di antaranya yaitu Program Tahfidz Al-Qur’an, Madrasah Diniyah dan Madrasah Tsanawiyyah unggulan. Selain itu juga mengadakan kegiatan-kegiatan rutin pengajian kitab dan pengajian ratibul hadad, yang diadakan setiap hari Senin malam Selasa pada pukul 20.00-23.30 WIB dan Pengajian Yasin Fadhilah yang diadakan setiap hari Jum’at malam Sabtu pada pukul 20.30-23.00 WIB. Hal ini menjadikan Yayasan Pondok Pesantren Al-I’anah Cepu mendapat simpati serta empati yang cukup besar dari masyarakat sekitar wilayah Cepu maupun dari luar daerah.

VISI
Terciptanya kader Islam yang Faqih, qur’ani, populis dan berwawasan luas.

MISI
  1. Memacu dan memberikan motivasi para santri untuk mencintai, menguasai dan memahami al-Qur’an secara baik dan benar.
  2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap santri dapat mengembangkan potensi secara maksimal.
  3. Menumbuhkan minat para santri untuk menggali khazanah kitab-kitab klasik dalam upaya memahami hukum-hukum dan kaidah agama sebagai langkah antisipasi perkembangan IPTEK dan globalisasi.
  4. Mendorong dan membantu sikap santri untuk senantiasa memperkaya wawasan dengan memperbanyak khazanah keilmuan.
  5. Menumbuhkan semangat kesalehan, baik kesalehan individual maupun kesalehan sosial.

Status Tanah dan Bangunan
Seluruh tanah dan bangunan berstatus wakaf. Luas tanah seluruhnya 1825 m2 dengan perincian: 1046 m2 (telah bersertifikat wakaf); dan 779 m2 (dalam proses sertifikasi).

Unit Kegiatan
  1. Taman Pendidikan Al-qur’an
  2. Madrasah Diniyyah Al- I’anah
  3. Pengajian Kitab Kuning
  4. Tahfidhul Qur’an putri
  5. Jama’ah Yasiin Fadlilah
  6. Jama’ah Rotibul Hadad dan Rotibul Attas
  7. Jama’ah Mar’atus Sholehah
Jumlah Peserta Didik/ Santri/ Jama'ah
  1. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) : 40 anak
  2. Madrasah Diniyyah Al-I’anah : 170 anak
  3. Santri putra/ putri : 186 santri
  4. Tahfidhul Qur’an : 15 orang
  5. Jama’ah Yaasiin Fadlilah : 200 orang
  6. Jama’ah Rotibul Hadad dan Rotibul Athos : 750 orang
  7. Jama’ah Mar’atus Sholeha : 400 orang
Peningkatan mutu pendidikan berbasis pesantren di tengah tengah situasi sosial ekonomi seperti saat ini adalah proyek besar yang harus dilaksanakan secara konsisten, kontinu serta sungguh sungguh. Maka terlibat di dalamnya merupakan suatu bentuk ikhtiar dan jihad fii sabilillah. Oleh karena itu Yayasan Pondok Pesantren Al I’anah Cepu sangat membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mewujudkan segenap cita-cita.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?