Disperindag Jateng Bidik Pengembangan IKM di Pesantren


RMI-NU, KUDUS - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah tahun ini membidik pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) di lingkungan Pesantren. Pesantren dianggap strategis mengembangkan potensi industri karena memiliki santri sebagai calon enterpreneur sekaligus pengaruh yang besar terhadap lingkungan.

''Di eks Karsidenan Pati ini kami membidik pengembangan IKM di pesantren karena potensi yang dimiliki pesantren di daerah ini sangat tinggi. Sehingga IKM yang dikembangkan di pesantren bisa menjadi pembelajaran bagi santrinya untuk menyiapkan diri ketika lulus,'' ujar Soehartono, Kepala Seksi Mesin dan Peralatan pada Disperindag Provinsi Jateng di sela-sela Pelatihan Teknik Produksi Bagi IKM di Lingkungan Pesantren yang digelar Jum'at (29/6) di Hotel Abbas Kudus.

Program pelatihan yang digelar Disperindag ini diharapkan mampu menambah jumlah pesantren yang turut mengembangkan industri. Ini karena baru sebagian pesantren yang telah memiliki usaha dibidang industri. Baik itu industri pengolahan makanan, konveksi, dan aneka usaha lainnya.

''Kami ingin IKM tidak hanya dikembangkan oleh masyarakat umum, tetapi mereka yang dipesantren juga telah mengenalnya,'' terang Soehartono.

Dalam pelatihan ini, para peserta dikenalkan dengan berbagai produk yang bisa dikembangkan menjadi usaha di pesantren. Selain itu mereka juga belajar produksinya, manajemen usahanya, hingga pemasaran. Sehingga, ketika para santri yang mengikuti pelatihan sudah memiliki gambaran usaha pascapelatihan.

''Bagi yang belum punya usaha bisa memulai, dan yang sudah ada tinggal mengembangkan dan memperbaikinya agar semakin luas pangsa pasarnya,'' tambahnya.

Semenatara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Kudus Abdul Hamid mengatakan pondok pesantren yang sudah mulai mengembangkan industri di Kabupaten Kudus sudah cukup banyak jumlahnya. Mereka umumnya memproduksi berbagai produk, seperti air minum dalam kemasan, makanan ringan, hingga perusahaan otobus.

''Usaha yang dikembangkan ini menunjukkan jika pesantren di Kudus sudah turut mendukung perekonomian secara umum,'' tandasnya.

Sumber: Suara Merdeka, 29 Juni 2012
Repost: Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?