Bank Mandiri Berikan Rp 5,1 Miliar untuk Yatim dan Dhuafa



RMI-NU, JAKARTA — Bank Mandiri memberikan bantuan senilai Rp 5,1 miliar kepada ribuan anak yatim dan kaum dhuafa. Penyerahan bantuan tersebut berasal dari dana Bina Lingkungan Bank Mandiri tahun 2012. 

Diberikan dalam acara buka puasa bersama jajaran direksi Bank Mandiri, di Jakarta, Sabtu (28/7/2012), bantuan tersebut terdiri dari Rp 1,325 miliar untuk santunan kepada 5.300 anak yatim dan dhuafa, Rp 950 juta untuk masyarakat kurang mampu, Rp 825 juta untuk memperbaiki prasarana di 145 yayasan anak yatim dan anak cacat di sejumlah wilayah di Indonesia, serta Rp 2 miliar untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi di lima pondok pesantren di bawah naungan PB Nahdatul Ulama.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, bulan Ramadhan merupakan momentum tepat untuk mendapatkan pencerahan setelah sebelas bulan disibukkan dengan persoalan-persoalan duniawi.

"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami kepada lingkungan," kata Zulkifli dalam siaran pers, Minggu (29/7/2012).

Untuk santunan bagi 5.300 anak yatim dan dhuafa, Bank Mandiri memberikan paket berupa uang saku dan perlengkapan sekolah senilai Rp 250.000 per paket. Bantuan tersebut diberikan kepada 1.000 anak yatim dan anak-anak tunarungu di wilayah Jakarta serta 3.800 anak di luar Jakarta. Sementara 500 paket santunan lainnya akan didistribusikan oleh setiap direktorat yang ada di Bank Mandiri.

Sebanyak 1.000 anak yatim juga mendapatkan edukasi tentang kewirausahaan. Mereka mendapatkan edukasi berbentuk permainan interaktif terkait kewirausahaan. Pemberian santunan dan edukasi kewirausahaan tersebut merupakan salah satu implementasi program bina lingkungan Bank Mandiri.

Adapun dana Bina Lingkungan yang telah disalurkan Bank Mandiri hingga Juni 2012 mencapai Rp 159,4 miliar untuk berbagai kegiatan. Sementara itu, program kemitraan yang telah disalurkan sebesar Rp 90,38 miliar.



Editor : Latief
Sumber: Kompas, 29 Juli 2012
Repost: Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI-NU)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?