Ratusan Santri Belajar Memanfaatkan Tenaga Surya


RMI-NU, JEPARA - Ratusan santri Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Gemiring Lor, Nalumsari, Jepara mengikuti pelatihan pemanfaatan tenaga surya (solar sel) yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (Unnes) di pondok itu, Sabtu (9/10) sore.

'Pengabdian masyarakat yang diselenggarakan Unnes di pondok pesantren adalah hal yang baru dan memberikan pengalaman yang unik. Kami berharap para santri dapat menyerap dengan baik, selanjutnya menyebarluaskan kepada masyarakat,’’ ujar Dekan Fakultas Teknik Unnes Drs Harlanu MPd.

Harlanu hadir didampingi Pembantu Dekan I Drs Djoko Adi Widodo MT dan Drs Said Sunardiyo MT (Kepala Laboratorium) serta dua teknisi, Ubaidillah Siraj ST dan Udik Sudianto. Direncanakan, Kamis (14/6), pelatihan untuk jurusan otomotif.

Kepala SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang Miftahudin SAg MM mengatakan, energi surya merupakan energi alternatif yang menjadi tumpuan kebutuhan masa depan.

’Jenis energi banyak, tetapi selama ini manusia membutuhkan energi listrik. Pelatihan ini terobosan baru dari Unnes untuk mengenalkan kepada pondok pesantren Roudlotul Mubtadiin tentang energi alternatif, yaitu energi tenaga surya,’’ ujar Miftahuddin.

Dia berharap, ilmu yang dari Unnes terserap dengan baik oleh santri dan dikembangkan. Menurutnya, peserta inti pelatihan dari jurusan elektro 150 santri/siswa kelas X, XI, dan XII. Jumlah santri yang ikut menyaksikan pelatihan 400-an.

Lampu Lalu Lintas 

Materi pelatihan adalah membuat lampu lalu lintas, hanya warna kuning, tanda hati-hati. Harga per unit lampu itu Rp 7,5 juta. ‘’Kami akan membuat tiga unit untuk di pasang di jalan menuju pondok,’’ kata Miftahuddin.

Ketua Pengurus Ponpes Roudlotul Mubtadiin KH Mustamir Wildan menyucapkan terima kasih atas perhatian yang begitu besar dari Unnes terhadap Pesantren Balekambang. ‘’Atas nama pengurus dan keluarga besar pondok pesantren, kami ucapkan syukur alhamdulillah dan terima kasih kepada Unnes, khususnya Fakultas Teknik dan Dekan yang telah peduli dengan keberadaan pendidikan di pesantren,’’ ujar Mustamir.

Dia berharap kerja sama bukan hanya tahun ini, melainkan dapat dilanjutkan dan terus ditingkatkan dalam bentuk apa pun. Menurutnya, santri Balelambang yang jumlahnya hampir 2.000 orang —dari berbagai jenjang pendidikan— selain dibekali pelajaran agar mengerti agama (tafaqquh fiddin), juga dilengkapi keterampilan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain dengan Unnes, pesantren yang diasuh KH M Ma’mun Abdullah ZA itu juga bekerja sama dengan Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), IKIP Veteran, dan IAIN Walisongo Semarang. (kar-60)


Sumber: Suara Merdeka 12 Juni 2012
Repost: Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU, PP. RMI-NU)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat