Bank Mandiri Gandeng PBNU Cetak Wirausaha

SURABAYA (RMI-NU): PT Bank Mandiri Tbk sudah mengalokasikan anggaran untuk membantu pengembangan kewirausahaan di lingkungan pesantren. Untuk tahap awal, mereka berencana mengembangkan program itu di pondok pesantren di Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, dana yang disiapkan untuk pengembangan kewirausahaan di pondok pesantren itu mencapai Rp 2,9 miliar yang dananya diambilkan dari program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).

"Kami berencana mengembangkan program ini untuk lebih banyak pondok pesantren lagi di Indonesia," ujarnya di Hotel Majapahit Surabaya, Jumat (11/5).

Dia menyatakan bahwa saat ini jumlah wirausaha muda di Indonesia masih sangat minim. Padahal, sebetulnya perbankan juga bisa andil dalam menumbuhkan bibit-bibit wirausaha yang nantinya potensial mencetak debitur baru.

Terkait dengan program itu, pihaknya kemarin melakukan penandatanganan nota kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj sendiri berharap kerja sama itu bisa lebih memberdayakan para santri. "Kami juga berharap munculnya banyak wirausaha dari kalangan santri," katanya.

Hingga saat ini, menurut dia, Indonesia memiliki 21.000 ponpes yang berada di bawah binaan NU. Dengan jumlah santri yang saat ini mencapai puluhan ribu orang, pihaknya optimistis program pencetakan wirausaha itu bakal banyak berperan membantu menggerakkan perekonomian terutama di wilayah pedesaan.

Setelah penandatanganan tersebut, Bank Mandiri akan menggelar program "Wirausaha Muda Mandiri Goes to Pesantren" di Ponpes Aulia Cendekia Palembang, Ponpes API Tegalrejo Magelang, Ponpes Manonjaya Tasikmalaya, Ponpes Darussalam Martapura, dan Ponpes Bago Lombok. Bank pelat merah itu juga akan melakukan pelatihan budi daya lele di 8 pesantren di Jatim dan menggelar training of trainer (TOT) untuk pengurus lembaga takmir masjid-NU. (Andira)

sumber: suara karya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?