RMI Dorong Wirausahawan Muda Muncul dari Pesantren

Bekerjasama dengan Bank Mandiri, dengan memanfaakan Corporate Social Responbility (CSR), Rabhitah Ma’ahid Islamiyah selenggarakan Workshop enterpreneurship di PP Al-Yasini, Areng-areng Sambirisah Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur, pada Jumat (3/2/2012).

Kegiatan ini dihadiri Bupati Pasuruan Dade Angga, Sekjen PB NU Marsudi Suhud, Ketua Umum Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU Dr. Amin Haidari, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Yasini Pasuruan KH A Mujib Imron.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengemukakan bahwa keberadaan pesantren di tengah masyarakat memiliki makna strategis untuk mengembangkan sentra ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pesantren telah lama mengakar di masyarakat. Hal ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program ini, kami ingin Meningkatkan ketrampilan santri pondok pesantren Se-Jawa Timur untuk menumbuhkan sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial,” kata Zulkifli Zaini .

Workshop peningkatan kewirausahaan masyarakat melalui pesantren ini diikuti sekitar 400 peserta yang berasal dari ratusan pesantren yang terdapat di Pasuruan, Malang, Probolinggo, Situbondo dan lumajang.

Pada workshop ini, pengusaha nasional Ainur Rofiq serta beberapa finalis dan pemenang Wirausaha Muda Mandiri , seperti Ridwan Abadi, pemenang kedua WMM 2010; Fauzan Hangriawan, pemenang pertama WMM 2010 dan Fauzan T Hananto finalis WMM, akan menyampaikan pengalaman serta kiat-kiat berwirausaha.

Program Wirausaha Muda Mandiri merupakan bentuk kepedulian Bank Mandiri sekaligus dukungan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
Pencarian bibit wirausaha muda baru dilakukan melalui pelaksanaan modul kewirausahaan di perguruan tinggi negeri dan swasta, pemberian beasiswa wirausaha, pelaksanaan workshop, dan penganugerahan.

Sedangkan pembinaan berwirausaha dilakukan melalui pendidikan berwirausaha, pendampingan berwirausaha dan promosi. (tribunnews/rmi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat