Pesantren Al-Asyikin II, Pejajaran Cicendo Bandung

ilustrasi pesantren, image: humaspdg
Terletak di Kelurahan Pejajaran, km sebelah utara kota kembang, Bandung, di jalan Pandu (kini Jalan Pesantren Wetan). Didirikan tahun 1912 oleh KH. Zarkasyi bin KH. Ahmad. Sudah beberapa kali pesantren ini mengalami pemugaran. Luas bangunannya pada tahun 1985, 250 m2 berdiri di atas tanah seluas 1,5 ha. Santrinya berjumlah 75 orang, 25 diantaranya putri. Sepeninggal Kyai Zarkasyi, pesantren diasuh oleh putra-putranya, KH. Syamsudin Thoha, KH. Burhanuddin, dan lain sebagainya.
Sewaktu pesantren masih diasuh KH. Zarkasyi, pesantren mengalami perkembangan yang begitu pesat, hingga jumlah santrinya mencapai 500 orang lebih. Sepeninggalnya pesantren mengalami kemunduran. Di bawah kepemimpinan KH. Badrudin, pesantren ini nampak kembali mengalami kemajuan. Namun demikian, pengasuh masih mengalami adanya hambatan, terutama dalam hal mutu pendidikan pesantren yang harus berani bersaing.
Sistem pendidikna klasikal samapai sekarang belum diterapkan. Santri dididik dengan sistem sorogan mempelajari kitab Fathuh Wahab, Fathul Qorib, Tijan Durori, Tafsir Jalalain, Alfiyah, Riyadus Shalihin dan lain-lain.
Menurut Kyai Badrudin Zarkasyi, pesantren sekarang harus membuka pintu untuk mengajarkan pelajaran umum atau membuka sekolah umum. "Ini sangat penting dazlam rangka membina kader-kader ulama yang intelektual," tandasnya, terutama untuk mengimbangi sekolah Kristen yang kini berdiri dekat komplek pesantren.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?