Said Aqil: Revolusi Perilaku Korupsi Melalui Semangat Hijriyah
Said Aqil Siradj |
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemimpin dan masyarakat Indonesia seharusnya dapat menjadikan momentum tahun baru hijriah sebagai usaha untuk melakukan perbaikan. Perilaku korupsi yang sudah melekat dengan pejabat dan birokrat di negeri ini harus dapat direvolusi secara moral melalui semangat dalam menyambut 1 Muharam 1433 H.
Demikian pendapat Ketua Pengurus Besar Nadhatul Ulama (NU), Said Aqil Siradj. ''Kita umat Islam yang pernah punya sejarah gemilang, seharusnya bisa mengembalikan lagi semangat tamadun yang pernah dibangun oleh Rasulullah,'' kata Said Aqil
Kang Said, demikian sapaan Said Aqiil, datangnya tahun baru Hijriah seharusnya bisa dijadikan momentum oleh umat Islam untuk bisa memperbaiki diri. ''Kalau masih ada pejabat atau pemimpin Muslim masih korupsi maka hal itu sama saja mencoreng martabat umat Islam secara keseluruhan,'' ujarnya.
Ia mengajak para pemimpin di negeri ini untuk melakukan intropeksi diri terhadap segala perilaku korupsi. Namun demikian, ia juga menyerukan agar pemimpin dan umat Islam tetap optimis menatap masa depan Indonesia yang lebih baik.
Lebih lanjut Kang Said mengatakan, hikmah lain yang terkandung dalam hijrah Rasulullah ke kota Yastrib adalah beliau membangun peradaban, budaya, moral serta kebersamaan. Selain itu Rasul menata tatanan kehidupan di tempat baru itu dengan menjunjung hukum di atas segalanya. ''Jadi marilah kita berbenah diri,'' katanya.
Komentar
Posting Komentar