Hati-hati Proposal Penipuan yang Mengatasnamakan PBNU

Oleh Ki Juru Ketik -
Satu lagi muncul penipuan yang mengatasnamakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggunakan dokumen yang dipalsukan seolah dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU).

Penipuan ini terkuak setelah, Kaukaba, salah satu Penerbit di Yogyakarta, menerima sebuah Proposal dari PBNU untuk penerbitan sebuah buku. Setelah menerima proposal ini, Saiful Amin Ghofur, Direktur Kaukaba, mengkonfirmasi perihal proposal ini ke Hamzah Sahal, NU Online. 

Selidik punya selidik, proposal ini mengatasnamakan PBNU (LDNU) untuk menerbitkan buku "Mahakarya 99 Tokoh NU: Dedikasi Tokoh dan Ulama NU untuk NKRI" merupakan penipuan. 

Syaifullah Amin, Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama mengatakan LDNU tidak membuat dan mengirimkan proposal itu. 

"Mohon maaf, tidak ada Permohonan resmi seperti itu dari LDNU. Terima kasih." tuturnya.
Saiful Amin Ghofur menuturkan pada Hamzah Sahal, kalau dia juga sempat dihubungi via telfon oleh pihak yang menyebar proposal ini. Setelah menanyakan banyak hal, Direktur Kaukaba ini mendapati kalau "sahibul hajat" proposal ini tidak mengenal orang di PBNU. 

" Kang Hamzah Sahal tadi telp lagi orangnya, ta pancing-pancing malah ga ada yang dikenal di PBNU"

Sembari meminta maaf, karena menyangkut LDNU, Syaiful Amin menambahkan kalau sebenarnya hal serupa juga pernah terjadi Oktober 2013, ada orang mengatasnamakan LDNU untuk meminta uang. Dan disinyalir proposal ini disebar dan diterima oleh banyak pihak. 

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan cerita ini. Saya nyatakan bahwa cerita seperti ini (ada orang minta uang atasnama PP LDNU), sudah pernah ada dimintakan klarifikasi pada bulan Oktober tahun lalu. Padahal senyatanya tidak pernah ada surat yang dimintakan klarifikasi."

Dari dokumen yang dikirimkan ke Kaukaba, aksi penipuan ini tergolong rapi dan dilengkapi data yang lengkap. Pelaku memalsukan Kop Surat LDNU, Stempel LDNU, Tanda Tangan Ketua (KH. Zaki Mubarok) dan Sekretaris (H. Nurul Yaqin) LDNU, Tanda Tangan Ketua PBNU (KH. Said Aqil Siraj), Stempel PBNU, Tanda Tangan Sekjen PBNU (H. Marsudi Syuhud), Kop Surat PBNU (Rekomendasi) dan Surat rekomendasi dari PBNU (bernomerkan, 2915/A.11.03/09/2013), disertai juga form untuk beriklan dengan tarifnya.
Berikut dokumen yang diupload Saiful Amin Ghofur: 

Proposal Penipuan yang Mengatasnamakan PBNU - Penerbitan Buku "Mahakarya 99 Tokoh NU: Dedikasi Tokoh & Ulama NU untuk NKRI"
Proposal Penipuan yang Mengatasnamakan PBNU -
Penerbitan Buku "Mahakarya 99 Tokoh NU: Dedikasi Tokoh & Ulama NU untuk NKRI"

Proposal Penipuan yang Mengatasnamakan PBNU - Rekomendasi
Penerbitan Buku "Mahakarya 99 Tokoh NU: Dedikasi Tokoh & Ulama NU untuk NKRI"

Proposal Penipuan yang Mengatasnamakan PBNU - Penerbitan Buku "Mahakarya 99 Tokoh NU: Dedikasi Tokoh & Ulama NU untuk NKRI"
Proposal Penipuan yang Mengatasnamakan PBNU - SPACE IKLAN
Penerbitan Buku "Mahakarya 99 Tokoh NU: Dedikasi Tokoh & Ulama NU untuk NKRI"


 


 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENARKAH KEPUTUSAN MUKTAMAR NU I DAN KITAB I’ANAT ATH-THALIBIN MELARANG TAHLILAN?

Oleh Ki Juru Ketik -
Gambar
Kitab I’anat ath-Thalibin Juz 2 Halaman 165-166 Keputusan hasil Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) I di Surabaya pada 13 Rabi’uts Tsani 1345 H/ 12 Oktober 1926 M sering dijadikan senjata oleh sebagian pihak terhadap Nahdliyin untuk melarang Tahlilan. Dikatakan bahwa NU pada masa awal didirikannya dan pada masa kepemimpinan KH. Hasyim Asy’ari memutuskan bahwa tahlilan itu bid’ah yang dilarang dalam Islam. Hal ini didasarkan atas keputusan Muktamar NU I yang juga termuat dalam kitab I’anat ath-Thalibin. Padahal kalau mereka mau menelusuri dengan seksama hasil keputusan Muktamar NU I maupun mendalami lebih jauh apa yang tertulis dalam kitab I’anat ath-Thalibin yang menjadi dasar keputusan itu maka akan didapatkan jawaban yang berseberangan atas tuduhan golongan sepihak itu. Tanpa mau mempelajari lebih detail tentang hasil keputusan Muktamar NU I ini, dengan serta merta dan membabi buta, golongan sepihak yang anti-Tahlil membuat kesimpulan sendiri. Mereka menyatakan bahwa NU mela...
Baca selengkapnya

Membaca Wirid Dan Doa Setelah Shalat

Oleh Ki Juru Ketik -
Gambar
I. SUMBER KITAB-KITAB. 1. Dalam kitab Al-Majmu' karya Imam An-Nawawi juz III halaman 465-467 disebutkan bahwa Imam Asy-Syafi'i dan para sahabatnya serta ulama-ulama lainnya sepakat bahwa dzikir sesudah shalat itu disunatkan. Hal itu berlaku bagi imam, makmum, orang yang shalat munfarid (sendirian), baik laki-laki atau perempuan, musafir, dan lain-lain. Disepakati pula bahwa berdoa setelah salam shalat juga disunahkan secara bersama-sama. Dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi disebutkan bahwa sahabat Ibnu Abbas menjelaskan : إِنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِيْنَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ اْلمَكْتُوْبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. "Mengeraskan suara dzikir sesudah shalat maktubah dapat ditemui pada masa Rosululloh saw." (lihat pula Shohih Muslim : 652, Sunan An Nasai : 1171, Sunan Abu Dawud : 851. Sahabat Ibnu Abbas berkata: كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوْا بِذَالِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ Artinya: "...
Baca selengkapnya

Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama

Oleh Ki Juru Ketik -
Gambar
Muqaddimah Pidato/Ceramah di Kalangan Nahdlatul Ulama Berikut beberapa ungkapan Muqadimmah Pidato/ceramah yang biasa digunakan di kalangan Nahdlatul Ulama: Artinya: Kami panjatkan segala puji padaNya dan kami meminta pertolonganNya. Seraya memohon ampun dan meminta perlindunganNya dari segala keburukan jiwaku dan dari kejelekan amaliahku. Barangsiapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, maka tiada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Ya Allah limpahkanlah salawat dan salam bagi Muhammad saw berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya. Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya. Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan sela...
Baca selengkapnya